TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjelang akhir tahun, saham-saham blue chip mulai dibanjiri oleh dana-dana asing. Hal ini dianggap membuka peluang terjadinya window dressing.
Harga-harga sejumlah saham unggulan diprediksi bakalan meningkat, karena harganya dianggap masih murah.
Indeks Harga Saham Gabungan berpeluang mengalami window dressing atau santa claus rally terutama pada beberapa saham blue chip.
Baca juga: Lepas 30 Persen Saham Anak Usaha ke Perusahaan Thailand, Chandra Asri Raup 194 Juta Dolar AS
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, kenaikan IHSG telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir hingga menembus di atas 7.000.
"Ada beberapa saham blue chip yang diperdagangkan dengan valuasi rendah, tetapi profitabilitasnya naik. Ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi," kata Robertus dikutip dari Kontan.co.id.
Adapun saham pilihan Mirae Asset Sekuritas jatuh pada PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT AKR Corporindo Tbk (ARKA).
Menurutnya ASII memiliki valuasi Price Earning Ratio (PER) yang makin mendekati level Maret 2020. Namun Return on Equity (ROE) ASII terus mengalami peningkatan.
Harga saham dan valuasi TLKM juga membaik setelah turun tajam. Saham blue chip lain adalah EXCL dengan Price Book Value (PBV) yang sudah turun ke bawah satu kali.
"EXCL sudah cukup menarik, meskipun profitabilitas ROE tidak setinggi emiten lain di sektornya. Namun EXCL punya rencana besar," jelas Robertus.
Baca juga: TikTok Kucurkan Rp23,4 Triliun di Tokopedia, Saham GOTO Sempat Tembus Rp100, Begini Pergerakannya
EXCL berencana untuk mengkonsolidasikan 750.000 pengguna jasa PT Link Net Tbk (LINK) dan diharapkan selesai pada kuartal II-2024. Namun transaksi ini masih menunggu persetujuan regulator.
Kemudian, AKRA juga memiliki PER yang masih cenderung stagnan, tetapi memiliki profitabilitas REO masih terus mengalami kenaikan. Prospek ARKA juga disokong oleh penjualan JIIPE.
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG akhir tahun ini akan ada di level yang lebih baik, yakni sekitar 7.200-7.300. Kendati begitu, target ini lebih rendah dari sebelumnya di level 7.400. (Kontan/Yuliana Hema/Anna Suci Perwitasari)