TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berusia jelang tiga abad, atau tepatnya di usia 277 tahun, PT Pos Indonesia membeberkan kunci eksistensinya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pos Indonesia Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman mengungkapkan, kunci eksistensi Pos Indonesia dengan berbagai terobosan inovasinya terletak pada inovasi dan harmonisasi antara kualitas pelayanan dengan ketepatan teknologi.
Endy mengatakan, inovasi di bidang bisnis tidak akan berjalan baik dan menghasilkan sesuatu yang kita inginkan jika tidak diikuti dengan sisi kualitas service dan ketepatan teknologi, sehingga yang harus terus dilakukan adalah mencari cara-cara inovatif bagaimana service quality Pos semakin baik, semakin disenangi oleh nasabah, sehingga Pos semakin dianggap keberadaannya.
Baca juga: Pos Indonesia Targetkan Pendistribusian BLT El Nino Tuntas Desember 2023
"Mungkin selama ini ada persepsi bahwa Pos itu kuno, Pos hanya mengirim surat saja. Sekarang dengan adanya perubahan itu kita sudah menggunakan robotik, ini adalah bagian proses panjang yang dilakukan Pos Indonesia sehingga bisa kembali sebagai leading company di bidang logistik,” jelas Endy.
Aspek lain yang tak kalah penting untuk menunjang eksistensi perusahaan dan menghadapi tantangan ke depan ialah pentingnya menerapkan manajemen risiko dan tata kelola.
Sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko, Endy mengaku fokus dengan domain hal yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu mengelola sisi keuangan dan sisi manajemen risiko.
“Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik jika bisa mengelola manajemen risiko dan memitigasi risiko, serta mengelola keuangan dengan baik,” ucap Endy.
Selain itu Endy juga menyoroti pentingnya aspek tata kelola dalam kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Dengan menyediakan aspek tata kelola ini, divisi keuangan dan manajemen risiko akan mendukung kegiatan divisi-divisi lain dari sisi financing dan kebutuhan keuangan.
Manajemen risiko, menurut Endy, semestinya memang jadi perhatian yang sangat serius baik perusahaan swasta ataupun BUMN.
“Kita agak beruntung sebetulnya, karena risk management atau manajemen risiko itu menjadi hal yang strategis di level kementerian BUMN. Nah sehingga drive-nya buat saya jadi membantu sekali, karena ada drive dari pusat gitu ya, untuk memastikan bahwa aspek-aspek manajemen risiko menjadi perhatian utama dan bagian dari strategi besar BUMN. Nah sehingga ya mungkin pada taraf awalnya agak challenging gitu ya. Membiasakan orang-orang untuk terbiasa memikirkan risiko, terbiasa mencari mitigasinya,” kata Endy.