News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Potensi Solopreneur Indonesia Menjanjikan, Perbankan Siapkan Strategi Gaet Target Market

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Melihat data jumlah pengguna Bank Saqu, sebanyak 70 persen merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai solopreneur.

TRIBUNNEWS.COM - Potensi Solopreneur Indonesia untuk menjadi segmentasi khusus target pasar perbankan dinilai menjanjikan.

Leo Koesmanto, Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta, mengklaim, prospek ini ditunjukkan oleh capaian layanan perbankan digital pihaknya, Bank Saqu yang mampu mencatatkan sebesar 100.000 pengguna dalam waktu kurang dari satu bulan sejak diluncurkan di pengujung 2023 ini.

Menurut dia, keberhasilan ini dapat distribusikan pada sejumlah faktor yang membedakan layanan digital tersebut di industri perbankan.

Baca juga: Dorong Sarjana Baru Jadi Entrepreneur, Fadel Muhammad: Jangan Takut untuk Ambil Peran

Sejumlah strategi yang dijalankan untuk mencapai hal itu, kata Leo, selain karena menciptakan -pasar kreatif untuk merek lokal karya para solopreneur, juga karena pendekatan layanan yang menyenangkan dan inovatif bagi para pelaku bisnis kecil Solopreneur.

"Layanan digital Bank Saqu menyasar generasi muda, terutama para solopreneur di Indonesia, mencakup pemilik usaha kecil, pekerja lepas, dan karyawan tetap dengan pekerjaan tambahan," katanya dalam penjelasan soal strategi pihaknya, Selasa (26/12/2023).

Segmen ini secara proaktif mencari cara untuk bertumbuh, menabung lebih banyak, berinvestasi lebih banyak, atau bahkan mengambil pinjaman untuk upaya produktif, guna mencapai lebih banyak hal positif di masa depan

Melihat data jumlah pengguna Bank Saqu, sebanyak 70 persen merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai solopreneur.

Sebagai informasi, nasabah Bank Saqu saat ini lebih dari 43 persen berusia antara 20-30 tahun dengan demografi yang yang berdomisili di wilayah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.

Membaca segmentasi itu, aplikasi layanan digital yang pihaknya usung, kata dia, harus memiliki fitur yang bisa menjadi favorit pengguna dari rentang usia di atas.

Latar belakang itu yang membuat pihaknya menginisasi fitur layanan yang membuat pengguna dapat membentuk kebiasaan untuk mulai rutin menabung dengan cepat dan mudah.

"(Kami menamainya) Fitur Tabungmatic Dengan fitur ini, nasabah dapat menabung secara otomatis selisih transaksi saat menggunakan QRIS," kata dia menjelaskan.

Layanan itu, jelas Leo, dikombinasikan dengan apa yang disebut sebagai Saku Booster merupakan fitur favorit yang digunakan banyak pengguna Bank Saqu.

"Tabungan tersebut akan ditambahkan ke Saku Booster, sebuah saku khusus untuk menyimpan semua cashback yang diperoleh nasabah dari transaksi menggunakan Bank Saqu. Nasabah dapat memperoleh cashback di Saku Booster dengan tingkat bunga lebih tinggi hingga 10 persen per tahun dengan syarat dan ketentuan berlaku," paparnya.

Selain startegi dalam layanan digital, Leo, menyebut pihaknya juga menjalankan strategi bisnis yang mengandalkan kekuatan komunitas dalam produk deposito mereka, Busposito.

"Busposito merupakan produk deposito di Indonesia yang . Di fitur ini, nasabah dapat meningkatkan tingkat suku bunga dengan cara yang menyenangkan, dengam mengajak keluarga, teman, atau seluruh komunitas Bank Saqu seperti halnya naik bus, dimana ketika penumpang sudah penuh, bus bisa berangkat dengan suku bunga yang lebih tinggi. Semakin banyak orang yang bergabung dengan Busposito, artinya semakin besar nasabah memperoleh bunga lebih tinggi, hingga 7 persen per tahun," kata dia.

Leo menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi layanan demi memenuhi target dan kebutuhan segmentasi pasar solopreneur di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini