TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bergerak cepat untuk membentuk tim investigasi kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Turangga dan Kereta Commuterline Bandung Raya.
Dalam investigasi tersebut, KAI melibatkan sejumlah pihak seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, dan berbagai pihak lain yang terkait.
Hal itu sebagai wujud keseriusan KAI dalam menemukan sumber penyebab kecelakaan, sehingga dapat segera dievaluasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa dikemudian hari.
Menurut EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, manajemen KAI telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kereta api, di antaranya dengan melakukan peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta dan berbagai hal teknis lainnya.
"KAI sangat serius dalam memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman dan tepat waktu bagi penumpang. Kami menerapkan zero tollerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta.”
Baca juga: DPR Minta KAI Libatkan KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan KA Turangga Vs KA Lokal Baraya
“Kami berkomitmen segera menyelesaikan kejadian ini, sehingga perjalanan kereta api dapat berangsur pulih dan kembali normal," ujar Agus.
Hingga Sabtu (6/1/2024), total korban meninggal dunia dalam insiden tersebut sebanyak empat orang seluruhnya adalah petugas KAI, yang terdiri dari: Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security.
Sementara itu, seluruh penumpang Kereta Api Turangga dan Lokal Bandung Raya selamat dari kecelakaan tersebut.
“KAI juga masih melakukan evakuasi rangkaian kereta yang terlibat kecelakaan dan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain,” kata Agus.
Sumber (https://www.kai.id/information/full_news/5877-kai-gerak-cepat-investigasi-kecelakaan-ka)
(Tribunnews.com/Mikael Dafit)