Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praktisi bursa berjangka Stephanus Paulus Lumintang pengembangan industri perdagangan berjangka komoditi membutuhkan inovasi terus-menerus termasuk edukasi ke masyarakat.

Caranya antara lain melalui pengembangan produk-produk baru sesuai kebutuhan pasar, membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan dalam dan luar negeri, serta peningkatan kegiatan literasi perihal investasi dalam dunia perdagangan berjangka komoditi.

"Bisa juga melakukan edukasi dan sosialisasi di berbagai lapisan pemangku kepentingan, peningkatan jumlah partisipan, pengembangan teknologi informasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan hal-hal lainnya yang terkait industri perdagangan berjangka komoditi di Indonesia," kata Stephanus Paulus Lumintang kepada wartawan, Senin (15/1/2024).

Stephanus meyakini masifnya berbagai langkah edukasi, termasuk yang dilakukan Jakarta Futures Exchange (JFX) yang dipimpinnya akan banyak yang trader di bursa berjangka ini.

Stephanus menambahkan, berdasarkan pengamatannya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang melakukan trading, khususnya bidang derivatif.

Untuk regional Asia, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seorang trader dalam mengambil keputusan investasi dan waktu yang tepat untuk melakukan trading adalah berdasarkan ilmu fengshui.

Baca juga: Bos Bursa Berjangka: Waspadai Tawaran Investasi dengan Return Tinggi

"Dengan mengundang pakar bidang fengshui bisa memberikan pengaruh atas penentuan jenis komoditas dan pola perdagangan dari sudut pandang fengshui," katanya.

Terkait pencapaian harapan pencapaian JFX tahun ini, Stephanus berharap prestasi besar pada 2023 seperti pencapaian Kontrak Berjangka OLE01 yang naik signifikan bisa dipertahankan dan lebih baik lagi pada tahun ini.

Baca juga: Bursa Berjangka CPO Diluncurkan Juni 2023, Zulkifli Hasan: Mudahkan Pengusaha Tingkatkan Perdagangan

"Juga pasar fisik emas digital dan pasar fisik timah murni batangan juga berkontribusi positif dalam pencapaian besar JFX tahun lalu juga akan dirasakan tahun 2024 ini," kata direktur JFX ini.

Stephanus menyebut kesuksesan perusahaan, kata dia tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui Bappebti, anggota bursa, peserta pasar emas fisik dan digital, peserta pasar fisik timah murni batangan, Kliring Berjangka Indonesia (KBI), serta bank penyimpan dana margin yang terus mendukung peningkatan investasi di bidang perdagangan berjangka komoditi.