Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim tanda-tanda Indonesia mulai menghentikan impor jagung mulai terlihat dengan ditandai kegiatan panen dan tanam jagung di Desa Deunong Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.
"Panen jagung hasil kolaborasi dengan Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh ini merupakan hilal, tanda-tanda kita setop impor jagung," kata dia saat melakukan panen sekaligus tanam jagung bersama Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, dan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di lahan Demplot Yonif 112/DJ, Desa Deunong Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.
"Ini juga akan dilakukan panen serentak jagung di sejumlah lokasi di Indonesia dalam waktu dekat," kata Amran dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (7/2/2024).
Ia mengatakan, Indonesia pernah mengekspor jagung pada 2018 dan 2019, tetapi terhenti karena bencana El Nino.
Menurutnya, kondisi tersebut akan segera pulih, mengingat saat ini sejumlah lokasi di Indonesia sudah memasuki masa panen jagung serempak serta ada juga yang masih tanam.
"Dari Aceh kita optimis bisa kembali wujudkan ekspor," tutur Amran.
Pemerintah Aceh mengajukan bantuan jagung seluas 60 ribu hektar, tetapi oleh Kementan ditambah menjadi 100 ribu hektar. Hitung-hitungannya, jika produktivitasnya 5 ton per hektar, 100 ribu hektar dapat menghasilan 500 ribu.
"Ini artinya apa? Masalah impor kita setop cukup dari Aceh saja karena impor jagung kita berkisar 250 ribu sampai 500 ribu ton," ujar Amran.
Baca juga: Produksi Dalam Negeri Tak Cukup, Jadi Alasan Pemerintah Impor Jagung 500 Ribu Ton
Dia bilang ada produksi jagung dari provinsi lainnya seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Nusa Tengara Barat. Amran pun memastikan stok jagung dalam negeri melimpah.
Guna memudahkan petani dan pemerintah daerah meningkatkan produksi pangan, Pemerintah menambah subsidi pupuk Rp 14 triliun.
Baca juga: Stabilkan Harga, Pemerintah Impor Jagung Pakan, Tahap Pertama 250 Ribu Ton
Kementan juga melakukan refocusing anggaran Rp 7,7 triliun untuk beli bibit yang dibagi ke masyarakat, membangun irigasi dan lainnya.
"Anggaran Rp 7,7 triliun untuk seminar, rapat-rapat, dan bangunan yang tidak berhubungan produksi, kami putuskan refocusing untuk dibelikan benih bibit gratis, peralatan pertanian, dan membangun irigasi," kata dia.
Impor Jagung 500 Ribu Ton untuk Pakan
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi Oktober 2023 lalu mengatakan impor jagung untuk pakan akan dilakukan sebanyak 500 ribu ton, di mana pada tahap awal sebanyak 250 ribu.
Arief beralasan, impor ini dikhususkan untuk stabilitas harga di tingkat peternak, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Yang harus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) adalah fokus pada peningkatan produksi jagung di hulu. Acuannya tentu dari data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) yang sudah diumumkan," kata Arief saat menerima aspirasi para peternak layer di kantornya di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/10/2023).
"Sementara di hilir, Badan Pangan Nasional berfokus pada penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) jagung dan stabilisasi harga,” lanjutnya.
BPS pada 16 Oktober 2023 lalu, telah merilis data KSA BPS tentang luas panen dan produksi jagung.
BPS memperkirakan luas panen jagung sebesar 2,49 juta hektar yang berarti mengalami penurunan 0,28 juta hektar atau 10,03 persen dibandingkan luas panen tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2023 sebesar 14,46 juta ton.