News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Karena Konflik Israel-Hamas, IMF Ramal Ekonomi Timur Tengah Amblas di Tahun 2024

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HANCURKAN KAPAL- Yaman melancarkan serangan baru terhadap kapal dagang AS dan Inggris. Kapal Komersial AS Star Nasia dan Kapal Komersial Inggris Morning Tide Dirudal Yaman di Laut Merah. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memprediksi perekonomian Timur Tengah di sepanjang tahun 2024 akan mengalami perlambatan

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memprediksi perekonomian Timur Tengah di sepanjang tahun 2024 akan mengalami perlambatan, hingga terancam mengalami inflasi di tengah memanasnya konflik Gaza.

Pernyataan ini dilontarkan Georgieva dalam Forum Fiskal Arab yang digelar di Dubai pada akhir pekan kemarin. Dalam laporannya Bos IMF memperingatkan negara - negara di Timur Tengah untuk bersiap menghadapi perlambatan ekonomi akibat konflik Israel dan Hamas di Gaza yang tak kunjung mereda.

Ini lantaran serangan Israel ke Gaza telah membuat sejumlah kelompok Pro-Palestina termasuk Houthi Yaman murka, hingga kelompok milisi itu ikut turun tangan dengan memblokir jalur perdagangan Laut Tengah bagi kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel. Alhasil tarif pengiriman barang via laut naik 100 persen.

Baca juga: Kapal-kapal Israel Berhenti Beroperasi di Laut Merah, Beralih Andalkan Kapal Sewaan, Ini Kata Houthi

Misalnya untuk tarif pengiriman barang Asia-Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki. Lonjakan harga juga terjadi pada pengiriman barang rute Asia-Mediterania yang naik menjadi 5.175 dolar AS per kontainer.

Selain itu konflik Gaza juga membuat pendapatan pariwisata sejumlah negara ikut terbebani, karena banyak maskapai yang membatasi penerbangannya menuju wilayah Timur Tengah dengan alasan untuk menghindari konflik.

“Negara-negara tetangga Israel dan wilayah Palestina melihat konflik ini membebani pendapatan pariwisata, sementara serangan di Laut Merah membebani biaya pengiriman secara global,”ujar Georgieva sebagaimana dikutip dari Reuters.

“Faktor-faktor tersebut yang menjadi tantangan perekonomian Timur Tengah yang masih dalam tahap pemulihan dari guncangan sebelumnya,” katanya pada forum tersebut di sela-sela KTT Pemerintah Dunia di Dubai,” imbuh Georgieva.

Senada dengan Georgieva, komentar serupa sebelumnya juga turut dilontarkan Miguel Azevedo, Kepala Investment Banking Emerging Markets EMEA Citigroup. Azevedo memprediksi dampak konflik Israel dan Hamas dapat berdampak negatif bagi aktivitas bisnis di kawasan Timur Tengah.

Belum diketahui sampai kapan konflik akan mereda, namun apabila dampak kekisruhan konflik Gaza semakin meluas maka serangkaian masalah diatas dapat membuat perekonomian di wilayah Timur Tengah mengalami tekanan hingga gagal tumbuh selama setahun kedepan .

Baca juga: Kapal HMS Diamond Inggris Balik Kanan Kena Serangan di Laut Merah, Houthi Tak Mundur Dukung Gaza

Sebagai informasi, sebelumnya IMF diketahui telah merevisi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, turun menjadi 2,9 persen di tahun ini. Lebih rendah dibandingkan proyeksi pada Oktober lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini