Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memastikan kecukupan pasokan air ke lahan pertanian, terutama di saat musim kering melanda Indonesia, pemerintah telah mempersiapkan puluhan bendungan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap, pembangunan bendungan terus dilakukan oleh pemerintah.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan, pada prinsipnya untuk menanam perlu air dan air yang tersimpan sekarang ada di bendungan.
Baca juga: Mentan Amran Targetkan Produktivitas Pertanian Indonesia Bisa Normal 3 Tahun Mendatang
"Kami ada program 61 bendungan, tetapi yang sudah selesai kurang lebih 42 bendungan dan sudah bisa menjalankan fungsinya," kata Bob di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (27/2/2024).
Sejalan dengan pembangunan bendungan yang dilakukan, ia mengatakan pengoptimalan peran irigasi eksisting juga perlu dikejar.
Sebagai contoh, Presiden Jokowi baru-baru ini meresmikan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara. Di situ ada irigasi eksisting seluas 900 hektare.
"Kemarin Bapak Presiden meresmikan bendungan Lolak di Sulawesi Utara. Dia ada irigasi eksisting 900 hektar. Nah dari sebelum ada bendungan dia hanya menanam 120 persen. Dengan kita memberikan supply air dari bendungan, maka dia dalam satu tahun bisa 250 persen (indeks pertanamannya)," ujar Bob.
Menurut dia, secara otomatis dengan dengan adanya peningkatan indeks pertanaman, produksi padi dan beras RI bisa meningkat.
Bob mengatakan, ada beberapa bendungan yang juga memiliki ragam potensi serupa.
Baca juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Ajak Insan Pertanian Jadi Petarung
Sebelumnya dalam kesempatan sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah telah menyiapkan bendungan yang mampu mengairi lahan seluas 200 ribu hektare.
Bendungan tersebut bahkan nantinya akan memperkuat peningkatan Indeks Pertanaman dari 120 menjadi 240 atau dua kali lipat dari hasil produksi sebelumnya.
"Ada bendungan yang dibangun dan akan mengairi lahan 200.000 hektar, kemudian akan memperkuat IP dari yang tadinya 120 menjadi 240 atau 2 kali lipat," kata Amran.