Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberi peringatan kepada pengusaha menjelang bulan Ramadan yang sebentar lagi akan tiba.
Tito meminta agar pengusaha tidak menimbun barang kebutuhan pokok yang dapat mengakibatkan tertahannya distribusi, sehingga bisa menaikkan harga di masyarakat.
Hal itu Tito sampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024, di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Krisis Pangan, Keluarga di Gaza Terpaksa Konsumsi Kaktus Mentah
"Ini mohon maaf dengan segala hormat rekan-rekan pengusaha, kita mohon dalam situasi seperti ini, kita tentu berharap rekan-rekan pengusaha untung, tapi kalau ada barang yang ditahan akan mengakibatkan distribusi enggak jalan dan begitu langka. Harga naik, masyarakat yang kasihan," ujarnya.
Mantan Kapolri itu mengatakan, jika ada pengusaha yang kekeuh menimbun barang kebutuhan pokok, pihak penegak hukum akan turun tangan.
Ia menyebut Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri siap menugaskan Satgas Pangan Polri untuk menindak para pengusaha yang ketahuan menimbun.
"Kalau distribusi, terutama teman-teman yang menahan barang ya, kalau sampai ada yang menahan barang, mau enggak mau teman-teman dari penegak hukum akan turun," ujar Tito.
"Di situ Pak Kabareskrim akan menugaskan jajaran Satgas Pangan Polri bergerak," lanjutnya.
Meski demikian, Tito mengatakan tidak ingin ada tindakan yang berlebihan dalam menegakkan aturan. Menurut dia, cukup dilakukan lewat diskusi saja untuk penyelesaiannya.
Baca juga: Atasi Kelaparan Akibat Akses Ditutup, Kanada Bakal Hujani Paket Pangan di Langit Gaza
Maka dari itu, ia pun berharap para pengusaha bisa ikut membantu kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok pada masa menjelang Ramadan 2024.
"Tentunya kita tidak berharap ada reaksi berlebihan. Tidak perlu. Jadi cukup dengan diskusi (dan) mengingatkan. Kita harapkan teman-teman pengusaha dapat melancarkan distribusi, tapi tetap untung," kata Tito.