Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) makin memperlihatkan perbaikan kinerja operasional dan bisnis di sepanjang 2023 dengan terus mencatatkan berbagai pencapaian yang baik, lewat penambahan fitur-fitur transaksi dan produk perbankan.
“Kami dalam tahap Road to Profitability. BNC berhasil menutup tahun 2023 dengan kinerja yang positif atas hasil dari penerapan prinsip kehati-hatian dan berbagai inisiatif yang kami lakukan," ungkap Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, Rabu, 6 Maret 2024.
Menurutnya, hal ini terlihat terjadi peningkatan kualitas kredit yang baik, peningkatan pendapatan bunga, dan efisiensi operasional.
Baca juga: Berhasil Garap Pasar Anak Muda, BNC Diversifikasi ke Segmen Korporasi
"Perkembangan ini menjadi landasan yang kuat untuk membuat BNC lepas landas, kami optimis untuk mencanangkan dapat meraih laba sepanjang tahun di tahun 2024 ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, di tahun ketiga setelah bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, BNC fokus pada penerapan kegiatan perbankan secara lebih prudent dan akuntabel.
Per 31 Desember 2023, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,78 triliun, naik 5,26 persen dibandingkan pada tahun 2022. Penyaluran kredit tersebut senantiasa dikelola dengan lebih terukur, hal ini terlihat dari Rasio Kredit Bermasalah atau NPL net yang sebesar 0,95 persen.
Dari sisi pendanaan, per 31 Desember 2023 perolehan Dana Pihak Ketiga BNC mencapai Rp13,87 triliun, dan berkomitmen untuk terus melengkapi produk dan layanan khususnya produk-produk tabungan serta memperluas ekosistemnya guna lebih meningkatkan komposisi CASA di tahun 2024 ini.
Sementara itu, komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan menjadi 77,73 persen di tahun 2023 dari tahun sebelumnya yang sejumlah 70,89 persen.
Pencapaian-pencapaian tersebut di atas, meningkatkan Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) BNC secara tahunan (yoy) di tahun 2023 secara signifikan sebesar 86,32 persen atau menjadi Rp3,54 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp1,90 triliun.
Pencapaian lainnya adalah rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) BNC tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 15,01 persen dari 127,28 persen dari periode yang sama di tahun 2022 menjadi sebesar 112,27 persen di tahun 2023.
Sedangkan dari sisi total aset mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp19,69 triliun di Desember 2022, menjadi Rp18,17 triliun di Desember 2023.
Hal ini menyebabkan BNC mencatatkan penurunan nilai kerugian yang cukup signifikan menjadi Rp573 miliar per Desember 2023 dari Rp789 miliar pada Desember 2022.
Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia tentang pertumbuhan kredit 2024, BNC memproyeksikan kenaikan pencapaian kredit di tahun 2024 ini minimal 20 persen dengan tetap dilakukan secara hati-hati dan terukur.
Pihaknya juga akan memperluas akses layanan perbankan dengan terus melengkapi produk-produk dan layanannya, serta memperluas ekosistem dengan membuka kerja sama bersama mitra-mitra strategis. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan dana oleh masyarakat.
"Memasuki tahun keempat sejak transformasinya, BNC berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan daya saing Bank dalam upayanya memberikan pelayanan lebih optimal bagi masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan kredibilitas Bank sebagai bank dengan layanan digital yang menjadi pilihan masyarakat," kata Aditya Windarwo.