News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malam Tarawih, Pedagang Sekitar Masjid Istiqlal Bisa Raup Jutaan Rupiah Sehari

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang di sekitar Masjid Istiqlal melayani pembeli selama malam shalat Tarawih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah membawa berkah bagi pedagang di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Saat waktu berbuka hingga malam tarawih banyak jemaah yang berburu kudapan.

Pedagang D’Kochan Steak, Boy mengaku mendapatkan omzet jutaan rupiah per harinya. Dia menjajakan makanannya di booth 4x4 ke setiap jemaah yang tarawih di Masjid Istiqlal.

“Yang paling murah kita ada chicken steak Rp25 ribu sudah komplet dengan sayuran dan kentangnya,” katanya, Senin (11/3/2024).

Sedangkan harga yang termahal ada beef steak senilai Rp40 ribu. Cukup banyak jemaah yang membeli D’Kochan Steak di malam tarawih.

“Sehari bisa dapat (omzet) Rp 2 juta itu sekitar 60 an yang terjual,” urainya. Pedagang ketoprak Yanto juga mengatakan bulan puasa ini membawa berkah.

Per porsi ketoprak yang dijual seharga Rp20 ribu.

Yanto menjelaskan sudah setiap tahun berjualan dan selalu mendapatkan keuntungan jemaah yang melaksanakan salat tarawih.

“Omzetnya lumayan buat pulang kampung nanti,” kata pria asal Cirebon Jawa Barat tersebut.

Menurutnya, jemaah di Masjid Istiqlal ini akan ramai terus paling tidak sepakan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Salat Tarawih Hari Pertama di Masjid Istiqlal, Begini Kesan-kesan Warga Jakarta

Sebelumnya, pemerintah menyatakan awal puasa atau 1 Ramadan 1445 H ditetapkan pada Selasa 12 Maret 2024.

Penetapan 1 Ramadan ini diputuskan dalam sidang isbat yang melibatkan beberapa pihak termasuk perwakilan dari MUI dan Komisi VIII DPR RI.

"Secara mufakat menetapkan bahwa 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024 Masehi," kata Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat jumpa pers.

Baca juga: WNA Jepang Takjub Lihat Kekhusyukan Salat Tarawih di Masjid Istiqlal

Yaqut berpesan, dengan adanya keputusan ini maka seluruh masyarakat umat Islam bisa menghargai.

Menurut dia, jika ada perbedaan awal Ramadan antar umat Islam itu dinilai sebagai bentuk untuk bisa saling menghargai dalam upaya beribadah bersama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini