Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga sejumlah bahan pokok di pasar berada di level yang cukup tinggi pada pekan pertama bulan suci Ramadan 2024. Meski demikian, tren peningkatan ini akan kembali terjadi jelang perayaan Idul Fitri.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengungkapkan, peningkatan ini terjadi lantaran permintaan yang cukup tinggi dari sisi konsumen.
Menurutnya, pada pekan kedua hingga ketiga Ramadhan, harga komoditas bahan pokok biasanya akan melandai. Namun pada pekan terakhir Ramadhan, tren peningkatan akan kembali terjadi.
Baca juga: Harga Bahan Kebutuhan Pokok Mahal, Serikat Buruh Pertanyakan Strategi Pemerintahan Jokowi
Untuk itu, ia pun meminta agar Pemerintah melakukan pemantauan komoditas bahan pokok di pasar, agar harga dan stoknya tetap terkendali.
"Ini fase pertama lonjakan bahan pokok di Ramadan. Ini nanti akan terjadi penurunan atau melandai di pekan kedua sampai ketiga bulan suci Ramadan karena akan terjadi penurunan permintaan," papar Reynaldi kepada Tribunnews, Rabu (13/3/2024).
"Fase kedua harus antisipasi oleh Pemerintah saat memasuki Idul Fitri, biasanya 7 hari menjelang Idul Fitri terjadi lonjakan harga bahan pokok," sambungnya.
Berdasarkan pantauan IKAPPI, harga sejumlah komoditas bahan pokok di pasar tradisional berada di level yang cukup tinggi di pekan pertama bulan suci Ramadhan yang jatuh pada Selasa (12/3/2024).
Beberapa komoditas yang dinilai cukup mahal adalah minyak goreng curah, cabai, hingga daging ayam.
Ia mengungkapkan, peningkatan harga bahan pokok memang kerap terjadi pada periode jelang Ramadhan.
"Berapa komoditas pangan memang mulai mengalami lonjakan harga karena memang memasuki fase pertama di bulan Ramadan," ungkap Reynaldi.
Untuk minyak goreng curah, saat ini harganya di level Rp16.000 per kilogram (Kg). Kemudian cabai rawit senilai Rp77.000 per Kg, cabai merah besar Rp100.000 per Kg.
Baca juga: Beras dan Telur Ayam Makin Mahal, Berikut Daftar Harga Bahan Pokok Hari Ini
Namun, yang menjadi sorotan IKAPPI adalah harga daging ayam yang saat ini menyentuh level Rp43.000 per ekor, serta telur ayam paling mahal senilai Rp32.000 per Kg.
Sementara, IKAPPI juga melihat harga beras premium di pasar masih di level tinggi yakni dikisaran Rp16.500 per Kg. Kemudian beras medium Rp14.500 per Kg.
"Ayam yang menjadi sorotan kami, karena sudah Rp43.000 per ekor, itu tergantung besar kecilnya, telur ayam juga demikian mengalami hal yang serupa di angka Rp32 paling tinggi," papar Reynaldi.
"Kami juga mencatat beras masih cukup mengalami harga di atas kisaran tertinggi di Rp16.000 sampai Rp16.500 yang premium, kemudian beras medium dikisaran Rp14.500, kemudian daging yang masih di atas Rp140.000 per kilogram," pungkasnya.