Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim harga cabai mulai turun. Dalam rentang tiga hari, komoditas satu ini disebut mampu turun dari Rp 100 ribu per kilogram (kg) ke Rp 60 ribu per kg.

Dengan begitu, Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa turunnya harga cabai ke angka Rp 60 ribu per kg menjadi bukti harga mulai berangsur mendekati posisi normal.

"Cabai Jumat lalu kan Rp 100 ribu. Baru tiga hari Rp 100 ribu, tapi tadi kita lihat sudah Rp 60 ribu harga cabai. Jadi, sudah hampir normal," katanya ketika ditemui usai meninjau harga dan stok bahan pokok di Pasar Anyar, Bogor, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Kunjungi Pasar Anyar Bogor, Borong Beras Hingga Cabai Rawit Merah

Zulhas menilai harga cabai tidak bisa turun terlalu drastis. Ia mencontohkan, jika harga cabai turun hingga Rp 30 ribu per kg, petani akan menjadi pihak yang dirugikan. Usaha mereka bisa bangkrut.

Namun, jika harga cabai dibanderol Rp 60 ribu per kg, petani masih bisa mendapatkan keuntungan.

"Karena kalau di bawah Rp 60 ribu, apalagi Rp 30 ribu, itu tutup petaninya. Bangkrut. Tapi kalau Rp 60 ribu masih ada cuan, masih ada untung," ujar Zulhas.

Ditemui di lokasi terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim membeberkan alasan harga cabai bisa turun. Ia mengatakan, penurunan ini berkat sentra produksi cabai di Jawa Timur sedang panen.

"Di Jawa Timur panen. Tadi sore saya sudah telfon teman-teman di sentra produksi sudah panen raya, sudah ada di Banyuwangi, Blitar, cabai sudah panen. Jadi, harga mulai turun," tutur Isy.

Adapun untuk harga cabai di Pasar Anyar, Isy mengatakan harga cabai merah besar dibanderol Rp 40 ribu, cabai merah keriting Rp 50 ribu, dan cabai rawit merah Rp 60 ribu.

"Pak menteri kan Jumat baru ke Pasar Kramat Jati. [Di sana] ada yang [jual] Rp 100 ribu itu satu pedagang. Ada yang Rp 85 ribu. Range-nya Rp 85 ribu sampai Rp 100 ribu. Di pasar kan harga tidak sama," ungkap Isy.