News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jadi Kota Modern, di IKN Akan Ada Tiang Listrik yang 'Bisa Bicara'

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Jumat, (1/3/2024). Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut.
  • Ada mobil terbang
  • Angkutan umum tak berawak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyatakan, beragam inovasi dan teknologi akan dikembangkan seiring dibangunnya IKN di Kalimantan Timur.

Dimana salah satu terobosan yang akan diuji coba yakni dengan menguji coba mobil terbang serta mobil tanpa awak.

"Itu untuk yang angkutan umum publik yang tidak memiliki driver tanpa awak, satu. Kemudian juga yang mobil terbang," kata Bambang saat ditemui awak media usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3).

Baca juga: Tinjau Pembangunan Istana Negara, Prabowo Subianto Tanyakan Ini ke Pekerja Proyek Pembangunan IKN

Lebih jauh, Bambang juga membeberkan kalau bukan tidak mungkin nantinya akan turut diuji coba penerapan tiang listrik cerdas.

Kata dia, tiang listrik tersebut nantinya bisa menjadi sumber informasi bagi setiap masyarakat yang hendak bertanya.

"Di samping itu juga ada beberapa provoke konsep untuk bagaimana misalnya tiang-tiang listrik itu nanti berfungsi juga sebagai tempat-tempat informasi, misalnya gitu ya," kata dia.

Adapun fungsi tiang listrik tersebut menurut Bambang, bisa menjawab pertanyaan setiap masyarakat yang pengin menuju suatu tempat. Dirinya mencontohkan, ada seorang masyarakat yang ingin menuju ke kedai kopi dan bisa bertanya soal lokasi tersebut ke tiang listrik.

"Jadi ada tiang tiba-tiba kita mau tanya ‘ini kalau saya mau ke kafe ini lewat mana?’ Dia bisa jawab. Itu contoh fitur-fitur smart dan kita uji cobakan," kata dia.

Meski begitu, Bambang menyatakan seluruh kemajuan teknologi itu masih akan dilakukan uji coba. Atau dalam artian lain, uji coba itu dilakukan dengan melihat kondisi kelayakan dari sarana dan pra sarana di IKN.

Baca juga: Legislator PAN Pertanyakan Nasib Masyarakat Adat kepada Otorita IKN: Jangan Sampai Dimarjinalkan

"Provoke konsep itu istilahnya adalah uji coba cocok enggak sih teknologinya sama kondisi kita di lapangan," tukas dia.

Selain itu kata Bambang Susantono akan ada juga uji coba mobil terbang di IKN sebagai bentuk kemajuan mobilisasi transportasi. Kata dia, akan ada beberapa uji coba soal kemajuan transportasi di IKN termasuk mobil terbang dan mobil tanpa awak.

"Konsep dari mobil terbang, ya betul bapak, jadi kami melakukan beberapa uji coba jenis-jenis transportasi yang utama tidak hanya mobil terbang tapi juga driverless car atau angkutan umum yang tidak memiliki awak," kata Bambang.

Dia menargetkan kalau rencana itu bisa terjadi pada 2045 silam dengan beragam uji coba yang dilakukan mendatang.

"Saya kira di tahun 2045 nanti merupakan suatu keniscayaan kalau kita bicara 20 tahun dari sekarang," tukas dia.

Kendala Cuaca Hujan

Bambang Susantono membeberkan kalau progres pembangunan infrastruktur di IKN pasti mengalami hambatan dan tantangan. Kata dia, hambatan yang luar biasa dihadapi para pekerja di lapangan yakni perihal kondisi cuaca yang kerap kali wilayah tersebut dilanda hujan.

"Memang tantangannya luar biasa di lapangan karena misalnya begitu hujan," kata Bambang. Menurut Bambang, kondisi itu yang menghambat pekerjaan seperti pengecoran untuk suatu bangunan.

Kata dia, pekerja harus menunggu cuaca kembali terik agar pengerjaan bisa dilakukan secara maksimal. "Itu sudah kita harus menunggu untuk ngecor begitu ya cuaca faktor cuaca," ujar dia.

Tak hanya itu, Bambang juga menyebut adanya kendala dalam faktor persediaan barang atau logistik. Menurut dia, seluruh kendala itu berkaitan dengan pembangunan seluruh konstruksi untuk penyelesaian di IKN.

"Kemudian juga faktor logistik segala macam yang berhubungan dengan konstruksi ada di lapangan," tukas dia.

Dalam kesempatan ini, Bambang Susantono juga mengungkap kemajuan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dikebut pemerintah. Nantinya, istana presiden bakal segera rampung pada Agustus 2024 mendatang.

Adapun data tersebut merupakan data terakhir yang disampaikan Kementerian PUPR. Data yang terakhir masuk terhitung pada 29 Februari 2024 lalu.

Dari data tersebut, progress pembangunan istana presiden sudah mencapai 58,531 persen. Selain itu, gedung kantor presiden 78,648 persen dan gedung sekretariat presiden 65,195 persen.

"Gedung kantor presiden terlihat disitu, bilah-bilah Garudanya insyaallah sudah mulai terpasang dan mungkin makin lama akan terlihat secara jelas sayap dari garuda itu mewarnai gedung kantor presiden," kata Bambang.

Nantinya, Bambang menyampaikan pemerintah menargetkan pembangunan istana presiden hingga gedung sekretariat presiden bisa selesai pada Agustus 2024.

"Inshaallah dalam hitungan bulan nanti sampai bulan Agustus paling nggak mendekati semuanya 90-an persen atau mendekati penyelesaiannya," katanya.

Selain itu, ada empat kantor Kemenko yang sedang dikebut pengerjaannya. Gedung Kemenko I tahap penyelesaiannya 50,74 persen, Kemenko II 23,013 persen, Kemenko III 54,876 persen dan Kemenko IV 56,441 persen. Nantinya, keempat gedung tersebut ditargetkan selesai Juni hingga Oktober 2024.

Kemudian, ada rumah tapak menteri yang sudah memasuki tahap penyelesaian 82,981 persen. Target diselesaikan pada Juni 2024. Selain itu, rusun Polri dan BIN sudah mencapai tahap penyelesaian sebesar 33,086 persen. Target diselesaikan pada November 2024.

Kemudian, rusun ASN I 34,602 persen, Rusun ASN II 27,393 persen, Rusun ASN III 29,458 persen dan rusun ASN IV 34,24 persen. Semuanya ditargetkan bakal selesai pada Juni 2024.

Bambang menerangkan bahwa pembangunan IKN memang mendapatkan tantangan luar biasa. Khususnya, kata dia, faktor cuaca yang bisa memperlambat tahap pembangunan.

"Memang tantangannya luar biasa di lapangan. Karena misalnya begitu hujan itu kalau hujan kita harus nunggu untuk ngecor. Jadi faktor cuaca dan faktor logistik dan segala macam yang berhubungan dengan konstruksi akan ada di lapangan," pungkasnya.(Tribun Network/riz/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini