Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus memuji kinerja Menteri BUMN Erick Thohir yang berhasil mencapai target laba dan dividen BUMN tahun 2023.
Menurutnya, Erick mampu membawa perusahaan plat merah meraih target dividen meski sempat dihantam pandemi Covid-19.
"Kita harus apresiasi setelah melalui pandemi ternyata bisa dicapai, dividen tahun lalu," ujar Deddy Sitorus dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN di Gedung DPR, Selasa (19/3/2024).
Walaupu BUMN masih mengejar angka yang ditargetkan lima tahun lalu, namun Deddy menilai hal itu wajar.
Baca juga: 13 Maret 2024 Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI
Hal itu karena mayoritas dari lima tahun masa kerja Kementerian BUMN harus melalui era krisis akibat pandemi.
"Kita tahu dan paham bahwa situasi global tidak mudah," ujar Deddy.
Deddy berharap struktur yang baik di BUMN tetap dipertahankan, bukan dikembalikan ke titik nol.
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto juga memberi memilai pencapaian laba dan dividen BUMN patut diapresiasi.
Dirinya berharap kinerja profesional BUMN harus dipertahankan.
"Selama ini ada kekhawatiran BUMN jadi bancakan, tapi di zaman pak Erick ini bagus. Tapi kekhawatiran itu bisa muncul lagi karena itu butuh SOP dan mekanisme agar BUMN yang sekarang sudah bagus bisa tetap dijaga," kata Darmadi.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan laba konsolidasi BUMN 2023 tembus Rp 292 triliun.
Laba konsolidasi BUMN secara tunai mengalami kenaikan dari 2022 dibandingkan 2023 sebesar 15 persen.
"Kita lihat untuk 2023 nanti hasil audit, kita secara cash Rp 292 triliun beradti ada kenaikan kurang lebih cukup signifikan hampir Rp 38 triliun," kata Erick.
Dia pun melaporkan dividen BUMN yang masuk ke kantong negara sebesar 100 persen elalui Kementerian Keuangan dengan nilai Rp 81,2 triliun.
Erick meyakini dividen pada 2024 bisa lebih tinggi tembus Rp 85 triliun.
Apabila ditotalkan hasil dividen, pajak, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), BUMN berkontribusi pada pendapatan negara 20 persen.