Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak tahun 2010 hingga 2025, sebanyak 440 kota di negara-negara berkembang siap mendorong hampir separuh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global.
CEO of Smart City Expo World Congress (SCEWC) Greater China Area, Luis Mao mengatakan, keberadaan kota-kota dari negara-negara berkembang di Asia sangat signifikan, yakni dengan menampung 57 persen dari populasi dunia dan sebagian besar tinggal di area perkotaan.
"Pembangunan kota-kota ini tidak hanya menunjukkan potensi yang luar biasa besar tetapi juga mencerminkan keberagaman unik yang dibentuk oleh etnis, geografi, sejarah, dan pembangunan ekonomi," kata kata Luis Mao dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
Baca juga: Gandeng NEC, Telkom Kembangkan Smart City di IKN
Fakta inilah yang mendorong SCEWC kembali menyelenggarakan Region Smart City Awards merupakan sebuah pengakuan atas dedikasi dan kerja keras para pemimpin, perusahaan, dan proyek-proyek inovatif dalam membangun masa depan kota yang lebih baik di Asia.
"Melalui penghargaan ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan kota-kota yang lebih pintar, lebih ramah lingkungan, dan lebih sejahtera bagi semua orang,” kata Luis Mao.
Event Smart City Expo World Congress yang dianggap layaknya Oscar fokus dalam bidang pengembangan kota pintar global di kota-kota dari negara berkembang di Asia, bertujuan untuk mengenali berbagai proyek, perusahaan, dan pemimpin yang luar biasa dalam pengembangan kota pintar.
Selain itu, diadakannya penghargaan tersebut juga ditujukan untuk membantu memelihara budaya pembelajaran dan kerja sama di antara kota-kota di Asia serta menggerakkan perkembangan yang beragam.
Penghargaan ini menjadi penyokong untuk berbagi pengalaman sukses dan solusi strategis, mempercepat upaya bersama menuju digitalisasi, pengelolaan lingkungan, dan pertumbuhan yang berkelanjutan di lanskap perkotaan negara-negara Asia.
"Prinsip-prinsip evaluasi penghargaan ini berpusat pada inklusivitas, kesetaraan, teknologi, dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan perusahaan. Aspek-aspek kunci evaluasi meliputi keberagaman, inovasi, relevansi, dampak, desain tingkat atas, partisipasi warga, penciptaan bersama, inklusivitas, viabilitas, dan replikasi solusi," katanya.
Para finalis berkesempatan untuk mempertunjukkan proyek mereka di Smart City Expo World Congress - Hangzhou Stage, yang berlangsung pada tanggal 25 - 29 September 2024.
"Acara ini akan menampilkan forum, pertemuan eksklusif antar pemerintah, dan upacara penghargaan," katanya.