Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, pihaknya tidak berencana kembali menambah kuota impor beras pada tahun ini.
Menurut Bayu, saat ini kuota impor yang diperoleh Bulog sebesar 3,6 juta ton pada 2024 dinilai mampu mencukupi kebutuhan negara.
Diketahui, tahun ini perusahaan pelat merah urusan logistik ini mendapat penugasan kuota impor sebanyak 2 juta ton.
Baca juga: Warga IKN Tebus Sembako Murah Rp 80 Ribu/Paket, Isinya Beras 5 Kg, Gula Pasir hingga Minyak Goreng
Lalu, Perum Bulog memperoleh penambahan kuota impor beras sebesar 1,6 juta ton.
Dengan demikian, kuota yang impor yang dikantongi Bulog sebesar 3,6 juta ton.
“Semoga tidak (soal penambahan kuota impor), dari yang 3,6 juta ton ya. Angka ini (di luar) dari yang 1 juta ton (sisa penugasan tahun lalu)," ucap Bayu saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, (2/4/2024).
"Pokoknya pada saat ini saya tidak berniat untuk minta tambahan (impor),” sambungnya.
Bayu menceritakan, adanya kuota penugasan 'jumbo' impor beras hingga 3,6 juta ton dikarenakan produksi dalam negeri saat ini tengah menemui banyak tantangan.
Utamanya, dikarenakan adanya fenomena alam El Nino. Kemudian terdapat tantangan selanjutnya seperti badai basah atau La Nina.
Baca juga: Harga Beras dan Gabah Kompak Turun di Bulan Ramadan 2024
Bos Bulog meyakini, hingga akhir tahun produksi dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan beras secara nasional. Ditambah lagi adanya penugasan kuota impor yang dinilai cukup besar.
Adapun, saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog sebesar 1,07 juta ton.
“InsyaaAllah cukup ketersediaannya,” pungkas Bayu.