Dengan mengimbau para pelaku UMKM untuk bergabung dengan koperasi, ini merupakan langkah strategis dalam mendapatkan perkuatan permodalan dan pembiayaan yang mudah, murah, dan ramah dari LPDB-KUMKM.
“Saya mengajak seluruh insan koperasi untuk memanfaatkan dan mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM. Koperasi yang memiliki peran sentral dalam menjembatani UMKM untuk mendapat perkuatan permodalan melalui pinjaman atau pembiayaan yang disediakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui LPDB-KUMKM,” kata Supomo.
Di tahun ini, sambung Supomo, LPDB-KUMKM memfokuskan penyaluran dana bergulir ke sektor riil. Hal ini menjadi salah satu strategi LPDB-KUMKM dalam mencapai target penyaluran di tahun 2024 sebesar Rp1,85 triliun, dengan menetapkan alokasi sebesar 60 persen untuk pinjaman konvensional dan 40 persen untuk pembiayaan syariah.
Dari total target penyaluran tersebut, sektor riil menjadi fokus utama dengan alokasi dana sebesar Rp600 miliar.
“Dengan fokus penyaluran ke sektor riil atau produktif, LPDB-KUMKM mendukung penuh program pemerintah, khususnya program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi dari bahan pangan. Melalui ekosistem yang terintegrasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, maka program ketahanan pangan melalui koperasi dapat terus dibangun dan diduplikasi ke berbagai daerah dengan komoditas unggulan yang berbeda-beda,” pungkas Supomo.
Supomo berharap, melalui modal usaha yang disalurkan LPDB-KUMKM, dapat memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia. LPDB-KUMKM juga berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi, di samping program pendampingan kepada koperasi melalui Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM.
"Program ini diharapkan mampu menjaga integritas dan kualitas layanan kepada para pelaku UMKM melalui wadah usaha koperasi, " tutup Supomo.
Baca juga: Berawal dari Hobi, Suvenir UMKM Lintang Kejora Menyeberang ke Singapura