Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penurunan inflasi Amerika Serikat telah membawa angin positif ke pasar kripto hingga mendorong kenaikan harga Bitcoin ke level 66.000 dolar AS per koin.
Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) tercatat stabil di atas angka 65.000 dolar AS dan sempat menyentuh 66.000 dolar AS setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini.
Kemarin, Bitcoin menyentuh harga 66,967 dolar AS.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, penurunan inflasi AS memberikan angin segar bagi pasar kripto, terutama Bitcoin.
"Ini memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi Bitcoin sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan aset yang mampu menawarkan return lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata Oscar ditulis Minggu (19/5/2024).
Tercatat, Indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
Selain itu, kenaikan harga Bitcoin juga didukung oleh peningkatan aktivitas perdagangan di kalangan investor ritel dan institusi.
Ia menyebut, penentuan penurunan atau kenaikan inflasi di Amerika Serikat memiliki dampak signifikan terhadap suku bunga secara global.
Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak Tembus Rp1 Miliar per Koin, Efek Susutnya Inflasi Amerika
Dalam konteks ini, kata Oscar, investor akan menjadikan tingkat inflasi AS sebagai salah satu acuan utama dalam menentukan instrumen investasi yang paling tepat untuk dipilih.
Baca juga: Bitcoin Halving Rampung, 5 Token Ini Layak Dipantau
Terkait hal ini, Oscar mengatakan pentingnya memanfaatkan momen seperti ini untuk melakukan investasi dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA) melalui fitur ‘Investasi Rutin’ di Indodax.
“Melakukan DCA akan membantu kita untuk mengatur investasi kita dan akan menguntungkan ketika ada momen seperti ini," ucapnya.