Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) diminta untuk melakukan audit pada kilang-kilang miliknya, mengingat insiden kebakaran dinilai masih kerap terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkapkan, hal ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden yang serupa kembali terulang.
Fahmy juga mendorong Pertamina dapat memperbesar nilai investasinya untuk keperluan peningkatan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) di area kilang.
Baca juga: Daftar Kebakaran Kilang Minyak Pertamina, di Balikpapan Sudah 3 Kali
Sebagai informasi, terbaru, telah terjadi kebakaran di area Kilang Balikpapan Pertamina, pada Sabtu (25/5/2024) pagi.
"Kejadian seperti ini sudah terjadi berulang ya, yang terbaru di Kilang Balikpapan. Ini menjadi pertanyaan kenapa kebakaran seperti ini bisa terjadi," ungkap Fahmy saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (25/5/2024).
"Pertamina harus melakukan audit terkait adanya insiden ini, bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kemudian, Pertamina ini harus mengeluarkan uang untuk berinvestasi terkait penguatan sistem keamanan di kilang-kilang miliknya," sambungnya.
Fahmy menyarankan, Pertamina bisa melakukan benchmarking dalam hal aspek HSSE dengan perusahaan-perusahaan migas di negara lain, seperti di Timur Tengah.
Terbukti, perusahaan migas global mampu meminimalisir adanya insiden seperti kebakaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi kebakaran di area Kilang milik Pertamina yang berada di Kawasan Jalan Yos Sudarso, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, Sabtu (25/5/2024) sekitar pukul 05.00 WITA.
Kebakaran ini terjadi di tengah hujan deras yang mengguyur kawasan Balikpapan Barat.
Berdasarkan pantauan dari berbagai konten di media sosial X, terlihat asap hitam membubung tinggi dan terlihat dari wilayah yang berjarak belasan kilometer dari lokasi kebakaran.
Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan, tim pemadam telah berhasil menangani kejadian di Crude Destillation Unit Kilang Balikpapan pada pukul 07.30 WITA.
"Solusinya, Pertamina harus memperbaiki sistem pengamanan kilang yang berlapis dengan standard zero accidents. Seperti kilang-kilang di negara lain jarang sekali ada insiden kebakaran seperti di Pertamina," ungkap Fahmy.
"Pertamina harus melakukan benchmarking dengan negara-negara lain seperti di Timur Tengah. Mereka jarang terjadi kebakaran, beda seperti Pertamina yang sudah beberapa kali," pungkasnya.