Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah merealisasikan program kerja Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada tahun 2023 yang memfokuskan pada tiga pada empat pilar tujuan pembangunan berkelanjutan dengan total biaya senilai Rp 8,42 miliar.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, program TJSL yang mengacu pada 3 Pilar yakni, pilar ekonomi, pilar sosial, dan pilar lingkungan sebagai wujud nyata dari komitmen ASDP selaku operator penyeberangan dan pelabuhan.
"Sebagai salah satu agen perubahan, ASDP yang menjadi BUMN penyedia jasa transportasi ferry terbesar di Tanah Air, tidak hanya bertanggung jawab dan fokus pada aspek bisnis, tetapi juga memastikan bahwa kehadiran ASDP membawa kemanfaatan besar dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya," ujar Shelvy dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).
Shelvy mengatakan, unit divisi TJSL di tahun 2023 lalu menyalurkan biaya ke sejumlau program pada tiap pilar.
Pertama pilar ekonomi, ASDP telah menyalurkan dana sebesar Rp 2,76 miliar untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan UMKM, pengembangan usaha mikro, dan penyediaan akses permodalan.
Salah satunya ASDP berkolaborasi dengan Induk Asosiasi IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Banyuwangi dalam penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan dan Kepemimpinan yang diperuntukkan bagi pelaku UKM/IKM pemula pada Kamis (14/12) hingga Sabtu (16/12) pada 2023 lalu di Banyuwangi.
"Program-program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional ASDP dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," jelas Shelvy.
Selanjutnya di pilar Sosial, ASDP mengalokasikan dana Rp 1,51 miliar untuk program-program seperti beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur sosial.
Program TJSL dalam pilar sosial ini, ASDP memberikan beasiswa kepada anak berprestasi Indonesia untuk menempuh pendidikan di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kata Shelvy, beasiswa yang diberikan oleh ASDP berupa dana pendidikan S1 selama 8 semester (4 tahun masa perkuliahan), termasuk biaya buku, skripsi, biaya wisuda, akomodasi/tempat tinggal dan uang saku. Upaya ini sejalan dengan fokus SDGs nomor 2 (Tanpa Kelaparan), 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), 4 (Pendidikan Berkualitas), dan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
“ASDP berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, serta membantu membangun infrastruktur sosial yang memadai di sekitar wilayah operasionalnya,” tutur Shelvy.
Baca juga: ASDP Cetak Laba Bersih Rp 637 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Sedangkan pilar sosial, ASDP bekerjasama dengan organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada penanganan sumbing bibir, Smile Train Indonesia, dalam Layanan Masyarakat 100 Operasi Sumbing Bibir secara Gratis. Kata Shelvy, program rutin ini juga telah membantu kurang lebih 300 peserta sumbing bibir dari berbagai provinsi di Indonesia.
Adapun untuk pilar Lingkungan, ASDP telah merealisasikan dana sebesar 4,14 miliar rupiah untuk program-program seperti pengelolaan sampah, penghijauan, dan konservasi alam.
"ASDP sadar bahwa kelestarian lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlanjutan hidup di masa depan," tegas Shelvy.