News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RDP Komisi VI DPR RI: Perbaikan Fiscal Term Dorong Optimalisasi Produksi Migas

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dan Direksi Holding dan Sub Holding Pertamina di Senayan, Rabu lalu (12/6/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbaikan fiscal term disebut bisa mendorong optimalisasi produksi migas.

Hal ini menjadi salah satu bahasan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dan Direksi Holding dan Sub Holding Pertamina di Senayan, Rabu lalu (12/6/2024).

Sebagaimana disampaikan Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro, sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia menunjukkan tanda-tanda akan mengalami kenaikan produksi. Untuk itu, BUMN energi tersebut membutuhkan dukungan untuk memperbaiki fiscal term di sektor hulu migas.

Baca juga: Pengadaan Barang-Jasa Hulu Migas Diperkirakan Tembus Rp219 Triliun di 2024, Ini Kata Menteri ESDM

“Tentu saja kami memerlukan dukungan. Bahkan belakangan ini kami juga berbicara dengan teman-teman stakeholder terkait di upstream, yakni bagaimana memperbaiki fiscal term atau pengusahaan di hulu. Dengan begitu kita bisa menambah cadangan yang ekonomis untuk dikerjakan sehingga kita bisa meningkatkan produksi dengan cepat,” ujar Wiko.

Pada RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, Wiko mengatakan, bahwa tanda-tanda bahwa produksi migas Indonesia akan naik, saat ini sudah tampak. Pasalnya, angka produksi migas relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini bisa dinilai positif, mengingat karakteristik operasi hulu migas yang mengenal adanya laju natural decline.

“Pertamina sudah bisa menahan natural decline dari 19 persen menjadi hanya tinggal 2 persen saja. Ini dikontribusi dari program-program kerja, Capex yang kita keluarkan, yang 60 persennya untuk di hulu,” lanjut Wiko.

Wiko juga menambahkan, melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream dan juga KKKS lain, mulai memperoleh banyak temuan eksplorasi dalam beberapa waktu terakhir. Artinya, lanjut Wiko, masa depan mulai kelihatan. “Discovery sumur-nya ada, discovery eksplorasi juga ada. Selanjutnya, bagaimana kita meningkatkan untuk mempercepat produksi,’ kata Wiko.

Sebelumnya, beberapa anggota Komisi VI memang menanyakan upaya yang akan dilakukan Pertamina guna meningkatkan kinerja, termasuk sektor hulu.

Harris Turino misalnya, selain memberi apresiasi terhadap kinerja Pertamina di seluruh lini bisnisnya, juga menanyakan mengenai target sektor hulu. “Dari sub holding upstream misalnya, naik 8 persen menjadi 1,044 MBEPD di 2023. Bagaimana dengan target pada 2024 dan 2025?” kata dia.

Deddy Yevri Sitorus juga mempertanyakan grand strategy Pertamina di sektor hulu. “Bagaimana plan ke depan? Apakah ada mengupayakan sumur-sumur tua atau cadangan baru?” tanya Deddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini