Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin meminta pemerintah segera menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Hal ini merespons terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa hari terakhir.
"Tentu pelemahan ini perlu segera distabilkan kembali supaya tidak berlanjut akibat tekanan dari penguatan dolar AS," kata Puteri kepada Tribunnews.com, Rabu (19/6/2024).
Menurut Puteri, pengusutan nilai rupiah tersebut tergolong rendah dibanding negara lain seperti Filipina, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.451 per Dolar AS
"Hal ini tidak terlepas dari kondisi fundamental ekonomi kita yang masih kuat, di antaranya surplus neraca dagang, cadangan devisa yang tinggi, serta inflasi yang rendah," ujarnya.
Namun, politikus Partai Golkar ini meminta pemerintah perlu mencermati depresiasi nilai tukar rupiah tersebut.
"Untuk itu, kami mendorong Bank Indonesia untuk memperkuat langkah-langkah stabilisasi kurs rupiah," ucap Puteri.
Puteri menegaskan, langkah-langkah tersebut, yakni melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
"Selain itu, BI juga perlu terus mengoptimalkan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) untuk pendalaman pasar keuangan dan stabilisasi nilai tukar rupiah," ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com pada Rabu (19/6/2024) per pukul 13.39 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Rp 16.361.