Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 2,21 triliun untuk tahun 2025.
Direktur Utama Biofarma Shadiq Akasya menyampaikan, dana PMN tersebut diperuntukkan pengadaan bangunan, alat, dan mesin, yang akan memproduksi beberapa jenis vaksin.
Baca juga: Bio Farma Minta PMN Non Tunai Senilai Rp 68 M Berupa Fasilitas Produksi Vaksin
"Dengan output 1 miliar dosis," ucap Shadiq saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Shadiq memaparkan, 1 miliar dosis vaksin tersebut, terdiri dari 700 juta bahan baku dan 300 juta dosis drug product.
Selain itu, akan dialokasikan untuk fasilitas produksi drug product live vaccine senilai Rp 876 miliar, fasilitas produksi drug product non-live vaccine senilai Rp 650 miliar.
Baca juga: Raih Platinum di Ajang ASSRAT 2023, Komitmen Bio Farma Terapkan Usaha Berkelanjutan
"Drug substance live vaccine senilai Rp 426 miliar dan supporting facility senilai Rp 260 miliar," terangnya.
Karena itu, menurut Shadiq, pendanaan PMN diperlukan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan skala usaha ke depannya.
"Dukungan PMN diperlukan untuk terus berkontribusi memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan global guna menjaga produk kualitas tinggi," ujarnya.
Shadiq mengatakan, Bio Farma akan melakukan penguatan industri strategis dalam mendukung ketahanan kesehatan nasional melalui program imunisasi dan pemenuhan suplai vaksin global. Biofarma, lanjut dia, memiliki 13 produk imunisasi dari 14 imunisasi nasional.