Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holding Pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau ID Food, meminta usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1,6 triliun untuk keperluan di tahun 2025.
Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto mengatakan, dana suntikan dari negara itu akan digunakan untuk penguatan program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Sis Apik mengungkapkan, PMN sangat diperlukan bagi perusahaan mengingat ID Food dibentuk untuk memperkuat ketahanan pangan negara.
ID FOOD juga berperan sebagai offtaker komoditas pangan melalui jaringan kemitraan dengan petani, peternak, dan nelayan.
Baca juga: Askrindo dan Jamkrindo Diusulkan Dapat Tambahan PMN Rp 3 Triliun
Adapun dari 13 komoditas pangan, terdapat 10 komoditas pangan yang dikelola oleh ID Food, yakni daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, ikan kembung dan daging kerbau.
"PMN tunai yang diajukan akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program pemerintah program Cadangan Pangan Pemerintah," ungkap Sis Apik Wijayanto dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Ia juga mengungkapkan, saat ini ID Food mengalami sejumlah kendala pada performa bisnis yang cukup kompleks.
Mulai dari adanya beban utang Rp8,2 triliun, hingga produksi perberasan, DOC (Day Old Chick) serta sejumlah komoditas lain yang tidak tercapai karena kendala operasional dan keterbatasan modal kerja.
Kemudian, ID Food mengaku belum tercapainya efisiensi atas kegiatan operasional perusahaan.
Untuk itu, jika nantinya PMN Rp1,6 triliun dapat terpenuhi maka dapat memberikan dampak positif.
Pertama, mampu memperkuat BUMN Holding pangan dalam melaksanakan program pemerintah. Kedua, memperbaiki ekosistem pangan dan mengurangi disparitas harga pangan.
Ketiga, meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani, peternak, dan nelayan.
"Urgensi permohonan PMN sebesar Rp1,6 triliun pertama adalah bahwa sebagai BUMN holding pangan ID Food dibentuk untuk dukung ketahanan nasional, juga ID Food sebagai offtaker komoditas pangan petani peternak dan nelayan," pungkasnya.