Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) angkat suara terkait update terbaru wacana perpanjangan jalur layanan transportasinya dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Tangerang Selatan, Banten.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan, hal tersebut kini masih didiskusikan oleh Pemerintah Daerah terkait, dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan juga Pemprov Banten.
Tuhiyat mengatakan, pihaknya pada dasarnya hanya sebagai salah satu operator, sehingga hanya mengikuti arahan saja.
"Tadi saya katakan itu ke arah Tangsel, ke arah Banten, ke arah Cikarang gitu ya. Itu adalah interkoneksi yang harus dilakukan," ungkap Tuhiyat di Kantor MRT Jakarta, Kamis (11/7/2024).
"Oleh karena itu sangat tergantung kepada Pemerintah Provinsi atau pemerintah kota yang bersangkutan. Ditambah support dari pemerintah pusat dalam hal ini kementerian perhubungan," sambungnya.
Tuhiyat mengungkapkan, rencana dasar pengembangan MRT hingga ke berbagai wilayah penyangga Jakarta berada di ranah Kementerian Perhubungan dalam hal ini Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Kalau pun Lembaga/Instansi dan Pemerintah Daerah telah menyepakati, maka tinggal mencari sumber pendanaan.
"Jadi itu sebenarnya proyeknya itu, plannya itu semuanya ada di kementerian perhubungan. Gitu ya. Jadi nanti MRT siap aja. Anytime," papar Tuhiyat.
"Kita kerjasama, operator dan sebagainya. Enggak ada masalah," pungkasnya.
Baca juga: Progres Pembangunan MRT Bundaran HI-Kota Capai 37 Persen, Bakal Beroperasi di 2027
MRT Fokus Pengembangan di Wilayah Jakarta, Progres Bundara HI - Kota Capai 37 Persen
Pembangunan proyek infrastruktur transportasi massal yakni MRT Jakarta, khususnya fase 2A, telah mencapai progres 37 persen hingga Juli 2024.
MRT Jakarta fase 2 ini menyambung dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Ancol dan pembangunannya terbagi ke dalam 2 bagian, yakni fase 2A (Bundaran HI - Kota) dan fase 2B (Kota - Ancol).
Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Weni Maulina mengungkapkan, fase 2A terdiri dari 8 stasiun pemberhentian. Yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Mangga Dua, Kota.
Baca juga: 286 Ribu Orang Naik MRT Manfaatkan Tarif 1 Rupiah saat HUT Kota Jakarta
Sementara, fase 2B terdiri dari Ancol Mariana dan Ancol Barat.
"Ada 3 paket pekerjaan sipil yang sudah berjalan. Jadi untuk paket CP.201 (CP atau Contract Package) dari Bundaran HI ke arah Monas itu kurang lebih di angka 78,5 persen," papar Weni di Kantor MRT Jakarta, Kamis (11/7/2024).
"Dan untuk paket CP.202 dari Harmoni ke Mangga Besar itu diangka angka 32,2 persen. Dan paket CP.203 dari Mangga Besar ke arah Kota itu diangka 57,89 persen," sambungnya.
Terbaru, Stasiun Glodok dan Kota kini telah terhubung, ditandai dengan selesainya pembangunan terowongan Stasiun Glodok menuju Stasiun Kota oleh mesin bor terowongan (tunnel boring machine) 1.
TBM1 berhasil membangun terowongan sepanjang 244,5 meter di kedalaman 23,75 meter selama sekitar 105 hari.
Selanjutnya, mesin bor berdiameter sekitar 6,7 meter tersebut, akan membangun terowongan dengan titik mulai dari Stasiun Kota menuju Stasiun Glodok.
Stasiun Glodok dan Kota merupakan dua stasiun yang dibangun dalam konstruksi fase 2A Bundaran HI-Kota. Keduanya dikerjakan dalam paket kontrak CP203 dengan total panjang jalur dari Stasiun Mangga Besar hingga Kota sekitar 1.400 meter.