Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Industri kreatif berpotensi mendongkrak perekonomian Indonesia. Di sisi lain masih ada tantangan yang perlu dihadapi, apa saja?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berdisksui soal potensi industri kreatif, bersama artis sekaligus pengusaha muda Raffi Ahmad, serta Ryan Haroen yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua HIPMI Jakarta Pusat.
Ryan mengatakan, sektor industri kreatif memiliki potensi besar dan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi negeri. Berbagai kajian menyimpulkan peran industri kreatif cukup vital sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan efeknya terhadap perekonomian negara.
Baca juga: Genjot Industri Kreatif, Creative Fest Hadirkan Sederet Produk Lokal Jempolan
Untuk itu diperlukan kolaborasi antar subsektor sehingga dapat berdaya saing. Pihaknya berupaya mendorong mainstreaming industri kreatif sebagai sumber alternatif bagi pertumbuhan ekonomi.
"Kolaborasi antar pemerintah dan swasta perlu diperkuat untuk mengasah potensi serta peluang pengembangan. Tujuannya agar pelaku industri kreatif dapat naik kelas dan berkontribusi bagi perekonomian negara," ujar Ryan Haroen di Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Disampaikannya, saat mendampingi Sandiaga Uno berkunjung ke rumah pengusaha sekaligus selebgram Arief Muhammad di salah satu pusat perbelanjaan.
Seperti diketahui, pertumbuhan industri kreatif mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Kemenperin mencatat pada 2023, industri kreatif meningkat 10,5 persen dibandingkan tahun 2022. Di tahun 2022, industri kreatif memegang peranan penting sebagai salah satu sektor unggulan penopang ekonomi Indonesia.
Terlihat dari kontribusinya terhadap PDB nasional yang mencapai Rp1.280 triliun. Sementara kontribusi tenaga kerja sektor kreatif pada tahun 2022 mencapai 17,7%.
Namun hal tersebut juga dibarengi dengan beragam tantangan, diantaranya adalah disrupsi digital yang bergerak begitu cepat, menjaga relevansi karya, dan ketatnya persaingan global.
Hal ini dapat mengakibatkan stagnasi inovasi dan penurunan pangsa pasar. Tantangan seperti keamanan digital, hak cipta, dan manajemen karya juga menambah kompleksitas operasional.
"Ketidakmampuan beradaptasi dan enggan memperluas jejaring dapat menyebabkan hilangnya peluang bisnis signifikan. Kami terus bersinergi dengan berbagai pihak terkait program dan peluang yang dapat dikolaborasikan," tutur Ryan, yang juga Calon Ketua Umum HIPMI Jaya.
"Baru saja kami berdiskusi membahas potensi ekonomi kreatif dengan Bapak Sandiaga Uno dan sejumlah pengusaha muda seperti Raffi Ahmad dan Arief Muhammad. Harapannya agar industri kreatif di Jakarta dapat terus tumbuh berkembang," tambah Ryan Haroen.
Di kesempatan yang sama, Sandiaga Uno membahas mengenai peluang besar ekspor di industri kreatif subsektor kriya yakni furniture yang mencapai 5,8 miliar dolar AS. Bahkan Sandi menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif pada tahun 2024, diharapkan dapat meningkat hingga 28 miliar dolar AS.
"Harapannya ini dapat menjadi stimulasi bagi para pelaku industri kreatif di seluruh Indonesia," ujar Sandiaga.