TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta semua pihak untuk saling kerja sama untuk menurunkan angka kecelakaan di jalan raya.
Ia menjelaskan, kondisi keselamatan lalu lintas di Indonesia masih menjadi ancaman nyata seiring masih tingginya angka kecelakaan dan kematian.
“Banyak pihak yang terlibat dalam perencanaan, Pembangunan, dan pengaturan keselamatan lalu lintas. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama melalui mekanisme yang terstruktur,” ujar Budi pada kegiatan sosialisasi dan edukasi keselamatan jalan di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Budi pun mengapresiasi adanya sinergi antar lembaga dan masyarakat pada kegiatan arus mudik lebaran kemarin hingga akhirnya berjalan lancar.
Baca juga: Menhub Budi Karya Ingatkan Pentingnya Keselamatan Transportasi Online
“Pada musim mudik kemarin, hampir 200 juta pergerakan terjadi. Bersama lima pilar, kita merancang satu struktur untuk memberikan keselamatan yang lebih baik,” jelasnya.
“Keselamatan lalu lintas tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat,” sambung Budi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas angkutan jalan.
“Sehingga terwujud budaya tertib dan taat dalam berlalu lintas,” ujarnya.
Ia menambahkan, angka kecelakaan yang terus meningkat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah ketidaktertiban pengguna jalan dalam berlalu lintas.
Berdasarkan data kepolisian pada tahun 2023, korban meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai 27.800 jiwa, lalu meningkat 1,32 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 27.531 jiwa.
“Sudah selayaknya semua stakeholders menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan. Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 1 tahun 2022 tentang rencana umum nasional keselamtan jalan dengan tujuan menurunkan fasilitas sebesar 65 persen indeks fatalitas per 100.000 penduduk dan 85 persen indeks fasilitas per 10.000 kendaraan pada tahun 2040,” tambah Risyapudin.
Kegiatan hari ini merupakan bagian dari kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007 dan kini memasuki tahun ke-17.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas dan menciptakan budaya tertib berlalu lintas. (magang/Amel)