Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri investasi Kepala BKPM Bahili Lahadalia selaku Ketua Satgas (Satuan Tugas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol meminta, keterlibatan pengusaha lokal dan rakyat di sekitar pada proyek Swasembada Gula agar mendapat manfaat peningkatan ekonomi di daerah.
Bahlil juga mengapresiasi dukungan yang diberikan pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten, sehingga proyek bisa cepat direalisasikan.
"Saya gembira melihat perkembangan proyek saat ini, tentunya ini tidak terlepas dari dukungan Bapak PJ, Gubernur (Provinsi Papua Selatan) den Bapak Bupati. Kami juga titipkan untuk mengawal agar rakyat sekitar dan pengusaha dilibatkan dalam proyek ini. Harus ada simbiosis mutualisme antara plasma dan inti itu yang penting!" kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Potensi Bioetanol Indonesia 421.000 Kl, Apsendo Pastikan Tidak Caplok Produksi Gula
Proyek swasembada gula merupakan salah inisiatif strategis pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produksi energi terbarukan. Dilahan seluas 633.763 hektare (ha), pengembangan Klaster 3 untuk lahan perkebunan tebu terintegrasi PSN dilakukan oleh 9 badan usaha.
Bahlil menargetkan di tahun 2027 mendatang produksi gula akan mencapai 3 juta ton per tahun. Sehingga nantinya tidak lagi bergantung dengan negara-negara lain.
"Target pemerintah di tahun 2027 agar produksi gula bisa mencapai 3 juta ton per tahun. Artinya apa? Indonesia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Kita melakukan swasembada gula. Tidak lagi bergantung pada negara lain," ucap Bahlil.
Untuk informasi, pada Selasa (23/7) lalu Presiden Republik indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan penanaman tebu perdana dalam rangka proyek hilirisasi perkebunan tebu, pabrik gula, dan bioetanol di Kampung Sermayam indah, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
"Semuanya sudah saintifik dijalani katau melihat lapangan datar, air juga melimpah, saya kira memang kesempatan untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan di Merauke dan sekitarnya. Baik itu padi, jagung, maupun tebu, Tebu dan jagung nanti bisa dipakai untuk gula pasir maupun bioetanol," ujar Presiden Jokowi.
Adapun progres lapangan penyiapan perkebunan tebu terintegrasi Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Klaster 3 mencakup 600 ha lahan siap tanam, 1.500 ha proses and clearing, serta pembangunan infrastruktur jalan dan mekanisasi.
PT Global Papua Abadi, salah satu badan usaha di kawasan tersebut, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3G dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA) dalam penyediaan bibit unggul dari dalam Negeri.
Total rencana investasi perkebunan tebu terintegrasi PSN pada Klaster 3 di Merauke, Papua Selatan, sebesar 5,62 miliar dolar Amerika Serikat atau Rp83,27 triliun.