TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (ASPHIRASI) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pertama selama dua hari pada 25-26 Juli 2024 di Hotel Sultan, Jakarta.
Ketua Umum ASPHIRASI Haji Amaluddin Wahab mengatakan, asosiasinya didirikan untuk menguatkan sinergi dengan semua pemangku kepentingan industri umrah dan haji sesuai dengan visi Saudi 2030 dan Pemerintah Indonesia.
"Dalam Mukernas ini, kami juga meluncurkan Rumah Asphirasi untuk menjawab kebutuhan anggota terkait apartemen transit saat musim haji sehingga jamaah terkoordinir dengan baik, harga dan fasilitasnya tentu juga yang terbaik untuk kepuasan jamaah," ujar Amaluddin Wahab, Jumat, 26 Juli 2024.
Baca juga: Jemaah Umrah Kini Wajib Vaksinasi Meningitis, Kapan Mulai Berlaku?
Dia menjelaskan, Rumah Asphirasi merupakan solusi inovatif dari aliansi yang memberikan banyak benefit, salah satunya mampu menekan biaya umroh dan haji hingga 20 persen.
Dengan adanya Rumah Asphirasi maka para anggota yang tergabung dalam Asphirasi mampu menghadirkan solusi umroh dengan paket ekonomis. Sedangkan untuk musim haji, Rumah Asphirasi dapat dimanfaatkan sebagai hotel transit.
Ketua Harian DPP ASPHIRASI H Nurbethi Lubis menambahkan, rumah Asphirasi merupakan apartemen satu tower yang terdiri dari 300 unit dan mampu menampung hingga 1.000 jamaah asal Indonesia. Lokasinyahanya berjarak 10 menit dari Mekah dan sudah tersedia fasilitas shuttle bus gratis.
“Kami telah menyewa bangunan apartemen tersebut selama 5 tahun, lokasinya di An-Nasym Park," ujarnya.
"Di Rumah Asphirasi ini ada dapur, dan kami tengah menjajaki kerja sama dengan restoran-restoran di Indonesia untuk bisa membuka cabang di sana. Kami juga memberikan kesempatan bagi UMKM untuk berbisnis dan menawarkan produknya di sana,” ungkap NUrbethi Lubis.
Apresiasi ke PHU Kemenag
Pada malam acara Mukernas, ASPHIRASI memberikan penghargaan kepada Direktur Jenderal PHU Kementerian Agama Hilman Latief mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai The Best Partner Regulation.
Sementara itu, penghargaan The Best Support System diberikan kepada Direktur Bina Haji Jaja Jaelani mewakili Direktur Jenderal PHU Kementerian Agama Hilman Latief.
H. Amaluddin Wahab menyebut, penghargaan diberikan lantaran melihat tahun 2024 menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam proses penyelenggaraan haji.
“Tahun ini penyelenggaraan haji jauh lebih baik dan lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras beliau dalam memastikan keberhasilan proses haji yang optimal," katanya.
Direktur Jenderal PHU Kementerian Agama Prof. Hilman Latief mengungkapkan kekhawatiran terkait masih banyaknya jamaah yang masuk ke Arab Saudi tanpa visa haji resmi, yang mengakibatkan teguran dari pemerintah Arab Saudi. Hal ini tentunya menjadi perhatian serius bagi Indonesia
“Mulai tahun ini, penyelenggaraan haji tidak akan lagi menggunakan visa ziarah atau visa non-resmi lainnya. Semua jamaah wajib menggunakan visa haji resmi yang telah ditetapkan," ungkap Hilman Latief.
"Apalagi sudah diterapkan smart card dan Armuzna, dimana kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses haji berjalan sesuai standar internasional dan meminimalisir potensi masalah yang dapat muncul dari penggunaan visa yang tidak sesuaI.
Prof. Hilman juga menyinggung masalah di sektor asuransi kesehatan, dimana pemerintah menekankan wajib bagi seluruh jamaah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penggunaan asuransi kesehatan.
Sehingga diharapkan para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) lebih memperhatikan masalah kesehatan para jamaah haji dan umroh.
Acara Mukernas ASPHIRASI yang digelar selama dua hari turut membawa misi dalam menyiapkan pondasi yang kuat antar anggota. Dengan inisiatif ini, ASPHIRASI berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat ekosistem umroh dan haji di Indonesia, memastikan bahwa travel dalam negeri akan tetap menjadi pemain utama di pasar yang semakin kompetitif.
"Saat ini, dunia umroh tidak baik-baik saja. Sejak pandemi, regulasi dari Saudi Arabia memudahkan semua keberangkatan umroh, namun di sisi lain, tantangan baru muncul. Pengusaha asing mulai menyerbu pasar Indonesia karena market yang besar. Berbagai platform digital juga mengancam eksistensi kita ke depannya," ungkap Amaluddin.
Karena itu, ASPHIRASI selalu menyuarakan pentingnya memperkuat internal ekosistem di aliansi dan harus bersiap agar tetap menjadi pemain utama di negeri sendiri.
"Masuknya pengusaha asing menjadi beban persaingan karena mereka lebih kuat dari segi permodalan dan memiliki power di zona hulu, sementara kita hanya kuat di zona hilir," paparnya.
Mukernas diikuti 200 pengusaha travel anggota ASPHIRASI dari seluruh Indonesia ini juga merilis sejumlah program lainnya seperti Umrah Parenting, Umrah Entrepreneur dan Program Haji Khusus Konsorsium 2025 bagi anggota ASPHIRASI. Ada juga talk show bisnis ke bisnis yang fokus pada peluang usaha di Arab Saudi.
"Di Mukernas ini juga DPP melantik pengurus daerah dari sejumlah provinsi di antaranya Pengurus ASPHIRASI Provinsi Sumbar, Riau, Jateng & DIY, Jabar, Jatim, dan Sulsel. Menyusul daerah lainnya," tukas Hj. Andriyani, Sekretaris Jenderal ASPHIRASI.