Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Juni 2024 sebanyak 1.168.988 wisatawan mancanegara (wisman) melakukan kunjungan ke Indonesia.
Detailnya, 997.258 wisman masuk melalui pintu masuk utama, sedangkan 171.730 wisman masuk melalui pintu masuk perbatasan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, angka 1.168.988 wisma mengalami peningkatan sebesar 2,05 persen secara bulanan dan naik sebesar 9,99 persen secara tahunan.
Baca juga: Jumlah Wisman ke Indonesia Tembus 1 Juta Kunjungan Maret 2024, Turun Tipis Dari Bulan Sebelumnya
"Tingkat kunjungan wisman terus meningkat dari waktu ke waktu dan semakin mendekati level sebelum pandemi di tahun 2019," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Berikutnya, pada Juni 2024, kunjungan wisman terbanyak berasal dari Malaysia kemudian disusul oleh Singapura dan Australia.
Kunjungan wisman dari Malaysia mengalami penurunan sebesar 5,86 persen secara bulanan, tetapi kalau secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 11,60 persen.
Wisman berkebangsaan Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta dan wisman kebangsaan Singapura paling banyak masuk melalui pintu Batam.
"Adapun wisman kebangsaan Australia paling banyak masuk ke Indonesia melalui bandara Ngurah Rai Bali," ujar Amalia.
Dalam hal rata-rata lama tinggal, pada Juni 2024, wisman termasuk pelintas batas menghabiskan waktu rata-rata tinggal di Indonesia selama 7,13 malam.
Baca juga: Sandiaga Sebut Wisman Australia dan India Berpotensi Lebih Banyak Berkunjung ke Indonesia di 2024
Lalu, terkait pengeluaran wisman pada triwulan 2 2024, rata-rata pengeluaran wisman adalah sekitar 1.444 dolar Amerika Serikat (AS) per kunjungan.
Nilai tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 1.429 dolar AS per kunjungan.
Wisman paling banyak mengeluarkan biaya untuk keperluan akomodasi atau sekitar 36 persen dari total pengeluaran yang dilakukan oleh para wisman.
"Kemudian pengeluaran kedua terbesar adalah biaya makan minum, selanjutnya adalah belanja dan cinderamata," pungkas Amalia.