News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Pangan

Warga Menjerit Harga Pangan Makin Tak Terjangkau Jelang HUT ke-79 RI: Apa-apa Mahal Sekarang

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi Pasar Sentral Palakka, Bone, Sulawesi Selatan, pada Kamis, (4/7/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Wilhelmina Fitriani

TRIBUNNEWS COM, JAKARTA - Menjelang HUT ke-79 Ri, harga pangan semakin mahal dan masyarakat sudah mulai mengeluh.

Harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur terus mengalami kenaikan.

Menurut laporan dari beberapa pedagang di pasar Palmerah, Jakarta, kenaikan harga sembako terjadi akibat berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca ekstrem yang mengganggu produksi dan distribusi, biaya transportasi yang meningkat, serta pengaruh nilai tukar mata uang.

Baca juga: Harga Cabai Menjelang HUT ke-79 RI Makin Pedas, Tembus Rp74.470 per Kg

Harga sembako yang mengalami kenaikan misalnya, harga beras medium yang sebelumnya berada di kisaran Rp11.000 per kilogram kini naik menjadi Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram.

Siti seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di Pasar Palmerah juga mengeluh harga sembako di pasar terus mengalami kenaikan.

"Apa-apa mahal sekarang saya harus lebih bijak mengatur pengeluaran karena harga-harga tidak menentu. Kadang ada yang turun, tapi lebih sering naik, apalagi harga minyak goreng dan telur,” ujar Siti saat ditemui di Pasar Palmerah, Jakarta, Jumat (16/08/2024).

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa mereka terus berupaya menjaga stabilitas harga sembako dengan meningkatkan pengawasan dan distribusi barang.

Selain itu, operasi pasar akan dilakukan di beberapa daerah untuk mengendalikan lonjakan harga, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan yang biasanya diikuti dengan kenaikan permintaan.

Namun, para pengamat ekonomi menilai langkah tersebut masih belum cukup untuk menekan lonjakan harga jika akar permasalahannya, seperti distribusi yang tidak merata dan ketergantungan impor, tidak segera ditangani.

Kondisi ini membuat masyarakat berharap adanya kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran agar harga sembako bisa lebih stabil dan terjangkau oleh semua kalangan, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

"Semoga pemerintah bisa melihat kondisi rakyatnya yang di bawah, pusing atur uang belanja buat kebutuhan sehari-hari," kata Siti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini