News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Siang Ini Cetak Rapor Hijau, Sebanyak 342 Saham Menguat

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,67 persen atau naik 50,18 poin ke level 7.517,01 pada jeda perdagangan Selasa (20/8/2024).

IHSG sempat menyentug level psikologis 7.533,85 dan berada pada level support 7.482,50.

Sebanyak 342 saham harganya naik, 201 saham harganya turun, dan 235 saham stagnan.

Baca juga: IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.436, Total Transaksi Capai Rp 4,9 Triliun

Nilai transaksi siang ini mencapai Rp13,29 triliun dari volume 11,85 miliar lembar saham yang diperdagangkan dengan frekuensi 676.300 kali.

Saham-saham terlaris diperdagangkan antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp854,31 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) transaksi senilai Rp308,86 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan transaksi senilai Rp268,78 miliar.

Adapun saham yang banyak diburu investor hari ini BBCA, AMMN, BBNI, TLKM, HMSP, BREN hingga TPIA.

Phintraco Sekuritas menyampaikan data terbaru menunjukan inflasi berada di level terendah sejak 2021, yaitu di level 2.9 persen yoy.

Kondisi tersebut bersamaan dengan perbaikan sejumlah data sektor tenaga kerja terbaru.

Data-data tersebut meredam kekhawatiran inflasi, sekaligus memastikan peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed di September 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Sejumlah Menteri Baru, Laju IHSG dan Rupiah Menguat

Hal ini diperkirakan menjadi salah satu topik utama dalam Jackson Hole Symposium pada pekan ini.

Rally penguatan juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa pada perdagangan Senin (19/8/2024).

Meski demikian, data inflasi berpotensi membayangi penguatan tersebut.

Inflasi di Euro Area diperkirakan naik 10 bps mom ke 2.6 persen yoy di Juli 2024 dari 2.5 persen yoy di Juni 2024.

Menarik untuk dicermati respon ECB dari kondisi inflasi tersebut.

“Pasar mulai khawatir terhadap peluang pemangkasan sukubunga lanjutan di sisa tahun 2024 oleh ECB. Jelang pelaksanaan Jackson Hole Symposium, U.S. 10-year Bond Yield lanjutkan penurunannya ke posisi saat ini di level 3.875 persen,” tulis tim riset.

Dari pasar komoditas, harga minyak melemah sampai 3 persen didorong prospek genjatan senjata di Timur Tengah yang tengah diupayakan oleh U.S. Secretary of State, Antony Blinken.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini