News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Asia Ditutup Mixed, Investor Ketar-ketir Tunggu Putusan Suku Bunga The Fed

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell, reli saham bursa Asia selama 24 jam terakhir terpantau bergerak beragam dalam perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell, reli saham bursa Asia selama 24 jam terakhir terpantau bergerak beragam dalam perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024).

Melansir data ApNews, Indeks acuan Nikkei 225 Jepang mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen dan ditutup pada level 38.364,27. Kenaikan juga terjadi bursa saham Shanghai Composite yang naik 0,2 persen menjadi 2.854,37.

Namun lonjakan ini tidak berlaku untuk Indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun kurang dari 0,1 persen menjadi 8.023,90, sementara Indeks Kospi Korea Selatan turun tipis 0,2 persen menjadi 2.701,69. Disusul Indeks Hang Seng Hong Kong yang ikut anjlok 0,3 persen menjadi 17.591,41.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah Usai Bank Indonesia Tahan Suku Bunga

Pergerakan mixed bursa saham Asia terjadi akibat kekhawatiran investor menjelang pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole.

Para investor berharap The Fed bakal melonggarkan kebijakan dengan mengerek turun suku bunga AS hingga akhir tahun 2024.

Mengingat selama dua dekade terakhir, The Fed telah menaikkan suku bunga utamanya ke level tertinggi dengan dalih untuk menekan laju inflasi agar turun di level 2 persen.

Itulah sebabnya begitu banyak perhatian tertuju pada Jackson Hole, Wyoming, tempat Powell akan berpidato pada hari Jumat di sebuah simposium ekonomi yang sebelumnya menjadi tempat pengumuman kebijakan besar Fed.

Sebelumnya, dua pejabat Federal Reserve sempat membocorkan rencana bos The Fed yang akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25 persen atau sekitar 50 bps pada pertemuan Jackson Hole di tanggal 17-18 September.

Menandai langkah pertama dalam siklus kebijakan The Fed di tahun ini buntut adanya pemulihan pasar tenaga kerja yang tidak lagi menimbulkan risiko bagi inflasi serta inflasi AS yang telah kembali ke jalur menuju target The Fed sebesar 2 persen.

Baca juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Wall Street Anjlok

Berbanding terbalik dengan laju bursa Asia, indeks saham Wall Street justru terpuruk menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole pada akhir pekan ini.

Dikutip dari CNBC internasional, S&P 500 terpangkas 0,89 persen ditutup pada level 5.570,64. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 177,71 poin (0,43 persen) menjadi 40.712,78. Kemudian Nasdaq Composite mencatat penurunan terbesar dengan anjlok 1,67 persen dan ditutup pada 17.619,35.

Wall Street terpuruk akibat terbebani imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang mengalami kenaikan menjadi 3,86 persen dari 3,78 persen, hingga membuat bursa Wall Street anjlok dan investor AS makin terbebani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini