News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Goldman Sachs Ketatkan Sabuk, Siap PHK Ratusan Karyawan Berkinerja Buruk Pekan Depan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Goldman Sachs.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perbankan investasi asal Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs bersiap menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, memangkas ratusan karyawan yang memiliki kinerja buruk dalam beberapa minggu ke depan.

Rencana ini diungkap langsung oleh juru bicara Goldman dalam sebuah pernyataan kepada Fortune. Dalam laporannya Goldman mengungkap bahwa pihaknya akan memberlakukan kembali pemutusan hubungan kerja, setelah menghentikan PHK selama dua tahun karena pandemi COVID-19.

Pemutusan hubungan kerja ini akan berdampak bagi 3 sampai 4 persen dari total tenaga kerja bank Goldman, dengan sebagian besar dilakukan awal tahun ini.

Baca juga: General Motors PHK Lagi 1.000 Karyawan dari Divisi Perangkat Lunak dan Layanan

Tak dijelaskan secara detail alasan perusahaan melakukan pemangkasan karyawan, namun PHK ini digelar sejalan dengan pendekatan khas bank yang berusaha untuk menekan biaya dan memberi ruang untuk merekrut talenta baru.

“Tinjauan bakat tahunan kami normal, standar, dan biasa saja, tetapi sebaliknya biasa-biasa saja," kata seorang juru bicara Goldman

"Kami berharap akan ada lebih banyak orang yang bekerja di Goldman Sachs pada tahun 2024 daripada tahun 2023,” imbuhnya.

Sebagai informasi PHK ini bukan kali pertama yang dilakukan Goldman, sebelumnya perusahaan investasi ini telah berulang kali memangkas ribuan karyawan yang memiliki kinerja buruk. Tahun lalu, tindakan PHK yang diambil Goldman mengakibatkan 1 – 5 persen karyawan kehilangan pekerjaan.

Menurut seorang sumber kepercayaan Reuters, PHK di awal tahun 2023 digelar lantaran bank institusional itu mengalami penurunan laba pendapatan yang tajam dalam kesepakatan korporasi, sebagai akibat dari merosotnya volatilitas pasar keuangan global.

Meski mendapat kecaman namun CEO Goldman David Solomon, menjelaskan aksi pecat sengaja dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk menyelamatkan diri dari kontraksi ekonomi pasar global dan gangguan inflasi yang mengancam prospek investasi masyarakat.

Baca juga: Badai PHK Masih Berlanjut, ASPEK Sebut Sektor-sektor yang Bakal Terkena

Pasca isu PHK mengguncang Goldman, Saham bank ini naik ke level tertinggi sepanjang masa minggu ini, melesat lebih dari 32 persen hingga melampaui 510 dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan ini,menjadikannya saham dengan kinerja terbaik di antara bank-bank besar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini