Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destriyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan merger atau penggabungan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II diharapkan selaras dengan peningkatan pelayanan penumpang.
PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports telah resmi lahir usai merger tersebut. Penggabungan dua korporasi tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai operator bandara nomor lima terbesar di dunia.
"Mudah-mudahan dengan kekuatan kolaborasi dan merger yang menghasilkan raksasa industri penerbangan di dunia kita semakin lebih baik lagi memberikan pelayanan kepada pelanggan," ujar Sandiaga di Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: InJourney Bukukan Laba Rp 1,1 Triliun dan Ebtida Tumbuh 73 Persen di Tahun 2023
Selain itu, kata Sandiaga, penggabungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan standar kualitas pelayanan yang beraspek pada kualitas dan berkelanjutan.
"Kita harapkan ini akan meningkatkan aksesibilitas dari destinasi-destinasi pariwisata dan sentra-sentra ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
Sandiaga berujar, peningkatan pelayanan di bandara juga perlu ditingkatkan. Sebab, bandara menjadi kenangan pertama bagi wisatawan mancanegara melihat Indonesia.
"Jika bandara baik, pengalaman wisata semakin unik dan menarik," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, AP I dan AP II resmi bergabung atau merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. Peresmian merger tersebut disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohr dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Budi menyampaikan, penggabungan dua perusahaan ini, diharapkan dapat membawa kebaikan bagi pertumbuhan ekonomi di sektor penerbangan.
"Merombak dua korporasi besar yang sudah dalam zona comfort itu tidak mudah. Dengan disatukan ini, insya Allah ini memberikan kebaikan dan competitiveness terhadap airport yang lainnya," ujar Budi saat peresmian PT Angkasa Pura Indonesia di Jakarta, Senin.
Baca juga: Melalui 13 Bandara, InJourney Airports Sukses Melayani Keberangkatan 216 Ribu Calon Jemaah Haji
Sementara itu, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengatakan penggabungan dua korporasi tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai operator bandara nomor lima terbesar di dunia. Proses penggabungan ini sendiri telah berlangsung selama kurang lebih 9 bulan, tanpa mengganggu jalannya operasional kedua korporasi.
"Alhamdulillah proses ini sudah selesai, termasuk di dalamnya kami menyelesaikan 6-9 aturan yang untuk supaya comply dengan aturan yang berlaku. Kami sampaikan bahwa tepatnya hari ini kita menjadi operator airport nomor 5 terbesar di dunia," kata Dony.