Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Pemerintah India melonggarkan ekspor beras dengan mengizinkan petani di negaranya mengekspor beras putih non basmati ke pasar internasional mulai Minggu (29/9/2024).
Pelonggaran ini dilakukan setelah beberapa tahun terakhir India memberlakukan larangan ekspor beras dan memangkas pajak atas pengiriman beras pratanak menjadi 10 persen dari 20 persen untuk menstabilkan harga di dalam negeri.
India dikenal sebagai salah satu eksportir beras terbesar dunia dan telah memulai pembatasan pada tahun 2022, dalam upaya memastikan keamanan pangan dalam negeri dan mengendalikan inflasi.
Karena pengetatan tersebut, harga beras acuan di pasar Asia naik ke level tertinggi sejak 2008 dan memaksa konsumen utama untuk mencari pasokan dari negara lain. Tak hanya itu pengetatan ekspor juga membuat stok dalam negeri di India mengalami penumpukan.
Alasan itu yang mendorong India untuk memberlakukan pelonggaran.
Meski membuka pembatasan ekspor, pemerintah India menetapkan sejumlah persyaratan seperti harga minimum beras yang dibanderol 490 dolar AS per ton sekitar Rp7.411.176 per ton atau setara Rp7.411 per kilogram.
“India kini dibebani dengan stok yang sangat banyak. Langkah pelonggaran dapat membantu meredakan kelebihan pasokan dan memangkas biaya impor bagi negara-negara seperti Indonesia dan Senegal,” tulis Departemen Pertanian AS.
"Kebijakan ekspor beras putih non-basmati (beras setengah giling atau beras giling utuh, baik yang dipoles atau dipoles maupun tidak) diubah dari dilarang menjadi bebas," kata direktorat jenderal perdagangan luar negeri India, mengutip Economic Times.
Baca juga: India Izinkan Ekspor Beras ke Singapura
Dengan pelonggaran terbaru ini, disebutkan negara-negara pengimpor seperti Indonesia dan Senegal dapat memperoleh manfaat melalui penurunan biaya impor.
India juga diperkirakan dapat kembali mengekspor beras putih non-Basmati senilai 852 juta dolar AS pada tahun fiskal 2024 dengan Kenya, Mozambik, dan Kamerun sebagai tujuan ekspor utama.
Baca juga: Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Negara Asean Lainnya, Ini Kata SPI
Lewat penetapan kebijakan baru, kini beras India jadi beras yang dibanderol paling murah di ASEAN yakni Rp7.411 per kilogram. Branding jauh dengan harga beras RI yang melesat di atas harga beras Thailand dan Vietnam.
Mengutip laporan Departemen Pertanian AS (USDA) edisi 6 Agustus 2024, pada periode Januari-Mei 2024, harga beras di Indonesia jenis IR 64 dibanderol di atas Rp14.000 per kg.
Sedangkan harga beras Thailand jenis broken 25 persen dan untuk harga beras Vietnam jenis broken 25 persen hanya di jual di bawah Rp10.000 per kg.