News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelantikan Prabowo dan Gibran

Analis Prediksi IHSG akan Cerah Usai Pelantikan Prabowo-Gibran

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/9/2024). Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, Prospek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cerah pascapelantikan pemerintahan Prabowo-Gibran 20 Oktober 2024

Laporan Wartawan Tribunnews.com Glery Lazuardi 
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Prospek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cerah pascapelantikan pemerintahan Prabowo-Gibran 20 Oktober 2024. 

Hal itu diungkap Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji. 

Menurut dia, pergerakan IHSG pasca pelantikan Prabowo ini sangat dinantikan oleh para Investor. 

“Kalau untuk pergerakan IHSG masih charting up, peluang IHSG untuk mengalami apresiasI masih terbuka lebar terkait dengan dinamika pasca pelantikan Prabowo Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden sehingga nanti ke depan investor akan menantikan awal ini ya, awal program Presiden dan Wakil Presiden,” jelas Nafan Aji kepada wartawan, Sabtu (19/10/2024). 

Nafan juga optimistis Prabowo-Gibran berpeluang membuat gebrakan-gebrakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. 

Baca juga: Susunan Kabinet Baru Disebut Beri Sentimen Positif ke Pasar Saham: IHSG Ditutup Menguat 1,13 Persen

“Terkait dengan gebrakan politik, gebrakan ekonomi maupun gebrakan di bidang-bidang lainnya di mana hal tersebut akan memiliki dampak khususnya ya bagi pertumbuhan ekonomi ke depan,” kata Nafan. 

“Mudah-mudahan bisa berikan kontribusi positif ya terhadap misalnya bagaimana Pak Prabowo realisasikan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tapi kita harus lihat,” jelas Nafan. 

Diketahui Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga BI rate pada Rapat Dewan Gubernur bulan September. 

Kebijakan ini konsisten dengan perkiraan rendahnya inflasi, stabilnya nilai tukar rupiah yang cenderung menguat, dan pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong lebih tinggi. Sementara itu, inflasi masih berada dalam kisaran target sebesar 2,5 ± 1 persen pada tahun 2024 dan 2025. 

Selain itu, cadangan devisa masih mencukupi menjadi USD 149,9 miliar pada September 2024, didukung berdasarkan penerimaan ekspor minyak dan gas, pendapatan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
 
 
 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini