News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erick Thohir Ungkap Daftar 7 BUMN 'Sakit', Bagaimana Updatenya?

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir. Dari 47 BUMN sebanyak 40 BUMN atau sekitar 85% sehat, dan 7 BUMN sisanya dalam proses penyehatan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkap ada tujuh perusahaan pelat merah mengalami kinerja keuangan yang buruk atau disebut sakit.

"Dari 47  BUMN sebanyak 40 BUMN atau sekitar 85 persen sehat, dan 7 BUMN sisanya dalam proses penyehatan," kata Erick dikutip Selasa (5/11/2024).

Erick pun mengungkap daftar tujuh BUMN yang sakit, di antaranya:

PT Krakatau Steel (Persero) 

Ia menyebut Krakatau Steel sebenarnya telah menjalani restrukturisasi pada 2019 lalu. Namun, kinerja perusahaan terganggu karena adanya insiden kebakaran pada pabrik utama (hot strip mill 1).

Baca juga: Kawendra Minta Kementerian BUMN Perhatikan Penolakan Pembayaran Insentif Petugas FIR dan ATC

"Ini tentu mengganggu operasional secara menyeluruh. Kita sedang mencari jalan apakah dengan kondisi yang hari ini setelah kita bekerja sama dengan Posco dengan menghasilkan Krakatau Steel Ebitda yang positif. Termasuk yang mengalami kebakaran itu, apakah perlu dikerjasamakan juga. Ini kita sedang mencari jalan," jelasnya.

PT Bio Farma (Persero) 

Bio Farma, kata Erick, kinerjanya mengalami tekanan impairment vaksin COVID VGR. 

"Karena waktu itu memang kita ditugaskan beli vaksin sebanyak-banyaknya untuk memastikan cukup untuk masyarakat yang membutuhkan bila ada gelombang covid berikutnya saat itu.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 

Erick menyampaikan, proses penyehatan Wijaya Karya akan diselesaikan melalui jalan restrukturisasi. 

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 

Untuk Waskita Karya, Erick menyebut, telah melakukan penandatangan restrukturisasi utang sebesar Rp 26 triliun.

"Alhamdulillah, Waskita Karya kemarin  sudah tanda tangan restrukturisasi senilai Rp 26 triliun dengan 21 kreditur. Kami, dalam hal ini, Wijaya Karya dan Waskita Karya ini sedang menunggu surat persetujuan Bapak Menteri PU bagaimana kita bisa konsolidasi dari tujuh perusahaan karya menjadi tiga perusahaan saja sehingga lebih sehat lagi tentu kondisi karya-karya ini," katanya.

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 

Erick menyampaikan, Jiwasraya tengah menunggu proses likuidasi dimana 99,9 ?rhasil direstrukturisasi.

Perum Perumnas 

Perumnas telah melakukan kajian di internal Kementerian BUMN untuk mengarahkan bisnis Perumnas ke program  hunian vertikal.

"Sebagai catatan ke Perumnas juga, kita minta tidak ada lagi penugasan dari pemerintah daerah tanpa komitmen pemerintah daerah tersebut, di mana kadang-kadang kita sudah membangun rumahnya tapi akses jalan masuk tidak ada, fasilitas tidak ada, listrik dan air tidak tersambung," ujarnya.

Percetakan Negara 

Erick mengatakan, Percetakan Negara sakit karena saat ini sudah tidak ada lagi order negara, sehingga Kementerian BUMN akan maksimalkan kinerja dari sisa aset-asetnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini