News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekspor Motor Indonesia Anjlok 23 Persen, Ini Sebabnya

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat sepeda motor yang ditampilkan pada pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (3/11/2024). Pameran sepeda motor tersebut diikuti lebih dari 60 merek dari industri kendaraan bermotor dengan mesin pembakaran internal dan listrik berbasis baterai serta menghadirkan juga sejumlah sektor pendukungnya yang diharapkan dapat mendongkrak penjualan sepeda motor sehingga mencapai target penjualan tahun 2024 yakni sebesar 6,2 juta unit. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG - Ekspor sepeda motor menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada 2023 sekitar 570.004 unit. Jumlahnya turun 23,34 persen dibandingkan 2022, yang mencapai 743.551 unit.

Sementara ekspor roda dua pada Januari hingga September 2024 juga ikut turun ke angka 399.989 unit. Turun dari 428.730 unit pada periode yang sama tahun 2023.

Baca juga: Sepeda Motor Listrik Belum Penuhi Efektivitas Kebiasaan Pengguna Indonesia 

Sekretaris Jenderal AISI Hari Budianto mengatakan, ekspor Indonesia turun akibat banyak negara tujuan yang ingin memperdalam industri kendaraan mereka.

"Sebelumnya ekspor kita, khususnya yang ekspor untuk CBU baik. Tapi negara-negara tujuan ekspor ini juga mau pendalaman industrinya. Jadi ekspor CBU-nya turun, tapi CKD-nya naik," ungkap Hari di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (5/11/2024).

Ekspor motor dalam bentuk utuh atau CBU ini diprediksi akan turun 6-7 persen sepanjang tahun 2024. Sementara ekspor CKD akan naik.

CBU atau Completely Built Up adalah ekspor kendaraan utuh. Sedangkan CKD atau Completely Knock Down merupakan kendaraan yang diekspor dalam bentuk komponen dan dirakit di negara tujuan ekspor.

Ekspor CBU ini bisa kembali naik tergantung pada negosiasi prinsipal dengan negara tujuan. Di Indonesia, principal yang menentukan mengenai ekspor menurut Hari.

"Prinsipalnya di Indonesia dari beberapa negara, merek-merek tertentu ini untuk ekspor dikontrol sama prinsipal. Jadi akan tergantung pada prinsipalnya," jelasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini