TRIBUNNEWS, BEIJING - Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara Forum Bisnis Indonesia-China di Hotel Peninsula, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, Minggu, (10/11/2024).
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto: Singapura Mitra yang Sangat Penting Bagi Indonesia
Mengenakan kemeja putih dibalut jas serta peci hitam, Prabowo hadir sekitar pukul 12.27 waktu setempat. Tiba di lokasi acara, Presiden Prabowo langsung menyalami para pelaku bisnis dari Indonesia maupun China.
Setelah itu Presiden menyaksikan penandatanganan sejumlah kerjasama antara pengusaha China dan Indonesia. Prabowo berada di tengah-tengah saat para pengusaha China dan Indonesia menandatangani kesepakatan. Ia terlihat tersenyum saat kedua belah pihak tersebut membubuhkan tanda tangan.
Para konglomerat asal Indonesia yang hadir antara lain Prajogo Pangestu (Grup Barito Pacific), Franky Oesman Widjaja (Grup Sinarmas), Garibaldi 'Boy' Thohir (Grup Adaro), Arsjad Rasjid (Grup Indika), dan Anindya Bakrie (Grup Bakrie).
Baca juga: Bikin Panik, Seorang Pria Mencoba Buka Pintu Darurat Pesawat yang Lagi Terbang
Mereka tampak ditemani Hashim Djojohadikusumo adik dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Hashim Djojohadikusumo merupakan pemilik Grup Arsari.
Pimpinan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite China Garibaldi Thohir alias Boy Thohir mengatakan forum bisnis kali ini menjadi spesial karena dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Acara kali ini mendapat kehormatan luar biasa, bisa dihadiri Presiden Prabowo di sela-sela kesibukan kunjungan kenegaraan pertama setelah dilantik pada Oktober lalu," kata Boy dalam sambutannya.
Pihaknya kata Boy selalu berupaya bekerjasama dengan pemerintah untuk mendorong kerjasama bilateral Indonesia-China terus meningkat. Terutama dalam sejumlah sektor prioritas seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi.
Baca juga: Melawat ke China, Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi Rp156 Triliun
"Kita baru saja menandatangani dengan total investasi 10,07 Miliar Dolar AS.
Ia berharap kerjasama strategis Indonesia-China ini menempatkan Indonesia pada jalur berkelanjutan dan memperkuat peran Indonesia dalam ekonomi global hijau.
"Mendukung pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen," katanya.