Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kekayaan bersih miliarder sekaligus taipan perusahaan Tesla Inc, Elon Musk melonjak tembus 300 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 473 triliun.
Lonjakan harta ini menjadi kali pertama dia dapatkan sejak tiga tahun terakhir.
Lonjakan harta Elon Musk terjadi karena sebagian besar disebabkan oleh kenaikan nilai pasar Tesla, yang didorong oleh berbagai faktor, termasuk hasil Pemilu AS baru-baru ini
Pasca Donald Trump maju sebagai presiden terpilih AS, ia langsung menunjuk Elon Musk untuk memimpin kementerian baru bernama Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency bersama mantan kandidat presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy, mengutip Business Times.
Donald Trump belum menjelaskan secara detail tentang lembaga tersebut.
Namun menurut informasi yang beredar, departemen tersebut akan bekerja sama dengan Gedung Putih untuk mendorong reformasi struktural berskala besar.
"Musk dan Ramaswamy akan membuka jalan bagi pemerintahan saya untuk membongkar birokrasi pemerintah, memangkas kelebihan peraturan, memotong pengeluaran yang boros, dan restrukturisasi Badan-Badan Federal," kata Trump dalam sebuah pernyataan.
Alasan ini yang membuat saham Tesla meroket lebih dari 41 persen di sepanjang tahun 2024 naik sekitar 321,22 dolar AS hingga valuasi pasar Tesla ikut melambung mencapai 1 miliar dolar AS.
Membuat Tesla bergabung kembali dengan klub nama-nama teknologi yang bernilai lebih dari 1 triliun dolar AS, termasuk diantaranya ada Nvidia, Apple, Microsoft, Google, Amazon.com dan Meta (meskipun semuanya kecuali Meta bernilai lebih dari 2 triliun dolar AS).
Hubungan Mesra Elon Musk-Donald Trump
Penunjukan Elon Musk di kabinet baru Trump bukan tanpa alasan, Elon Musk diketahui menjadi salah satu tokoh yang vokal mendukung Trump dalam bursa Pilpres AS. Dilansir dari News18.com, Musk setidaknya telah menyumbang hampir 75 juta dolar AS (Rp1,19 triliun) untuk America PAC (political action committee), demi mendukung pencalonan Donald Trump.
Baca juga: Elon Musk Masuk Kabinet Trump, Akan Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah Bersama Vivek Ramaswamy
Selain dukungan material, Elon Musk juga aktif mendukung kampanye Donald Trump dalam Pilpres AS 2024. Elon Musk bahkan kerap menghadiri kampanye Trump di sejumlah wilayah diantaranya Butler, Pennsylvania.
Baca juga: Saham Tesla Tebang 14 Persen Pasca Donald Trump Puji Elon Musk di Pidato Kemenangan Pilpres
Hal itu yang membuat Elon Musk, mendapat perhatian khusus saat Donald Trump. Bahkan Trump menggambarkan Musk sebagai pendukung yang punya karakter, orang yang istimewa, dan sangat jenius.
Sebagai balasan atas dukungan yang diberikan Musk pasar berspekulasi bahwa kemenangan Trump akan membawa keuntungan besar bagi perusahaan-perusahaan Elon Musk.
Salah satu analis dari Wedbush Securities, dan Ives, mengatakan bahwa potensi pemerintahan Trump bisa berarti pengurangan regulasi bagi Tesla dan perusahaan lainnya.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Marco Rubio Jadi Menlu AS: Dikenal Keras ke China dan Iran, Bagaimana Elon Musk?
Donald Trump diproyeksikan bakal merilis regulasi baru yang menguntungkan bagi kendaraan otonom Tesla.
Apabila pelonggaran kebijakan benar-benar direalisasikan Trump, maka hal tersebut akan dapat menggejot penjualan Tesla yang tentunya membuat valuasi raksasa otomotif itu kembali membukukan lonjakan tajam.