Kepada wartawan, H mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (18/11/2024).
Saat itu, H dipanggil ke ruang kerja oknum pejabat tersebut, sekitar pukul 08.30 WIB.
H mengira, dia dipanggil untuk memperkenalkan diri.
"Memang, awalnya disuruh perkenalan, ditanya namanya siapa, semester berapa, alamatnya mana. Saat itu, ruangannya dalam keadaan tertutup," ujar H dengan tangan gemetar, Rabu (20/11/2024).
Setelah memperkenalkan diri, dia diminta duduk.
Baca juga: Cerita Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI
Saat itu, oknum pejabat tersebut sempat menawarinya rokok namun ditolaknya.
"Saya sudah berulang kali menolak tawaran rokok itu tetapi tetap dipaksa," ujarnya.
H mengatakan, oknum pejabat itu kemudian memegang-megang tangannya dan merayu.
H yang tidak nyaman berusaha menghindar dan keluar dari ruangan tersebut.
"Saya tetap dipaksa di situ untuk menemani. Akhirnya, saya dipegang pipi saya dan dicium. Saya sudah menolak tapi dia tetap memaksa," tuturnya.
Tak berhenti, pejabat itu menggerayangi tubuhnya.
"Saya di situ diajak ngopi. Saya dikasih uang Rp50 ribu untuk naik ojek online agar tidak ada yang tahu kalau pergi berdua dengan pejabat itu."
"Saya tolak karena saya punya uang. Tapi dia tetap memaksa memberikan uang dengan menempelkan di payudara saya," imbuhnya.
H kemudian berhasil lari keluar dari ruangan pejabat tersebut dan melapor ke mentornya di lokasi magang.
Setelah itu, H langsung pulang dan melapor ke kampus. Dia berharap, perkara itu dapat ditindaklanjuti.