News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Jadi Kunci Percepatan Adopsi Energi Surya di RI

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi panel bertajuk “Breaking Down the New Solar Landscape: Regulations, Implementation, and Real-World Benefits pada ajang Indonesia Solar Vision Forum 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menggenjot transisi energi menuju ekonomi hijau, pemerintah meningkatkan target penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menjadi 23 persen di 2025 dan 31% pada 2030.

Untuk mendukung target pemerintah, ATW Solar berkolaborasi dengan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menggelar Indonesia Solar Vision Forum 2024, pada pekan kemarin.

Acara ini menjadi wadah bertemunya pemerintah, pelaku industri, dan pemasok teknologi tenaga surya dalam mendorong sinergi menuju adopsi energi surya yang lebih luas.

Baca juga: Perluas Akses Energi Bersih di 22 Desa Terpencil dengan Tenaga Surya, Ekonomi Ikut Tumbuh

Perwakilan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Muhamad Alhaqurahman Isa menjelaskan, berbagai aspek implementasi Permen ESDM No.2/2024 dan dampaknya terhadap pengembangan PLTS Atap di Indonesia.

“Pemerintah tidak lagi membatasi kapasitas PLTS yang hendak dipasang selama ketersediaan kuota sistem masih ada," ujarnya dikutip Selasa (26/11/2024).

VP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Rahmi Handayani, menyampaikan, tingginya animo masyarakat terhadap PLTS Atap, yang terlihat dari 900 Mega-watt kuota PLTS yang dibuka, hanya tersisa 85 Mega-watt pada akhir Juli, atau kurang dari 10?ri kuota yang tersedia.

“Sisa 85 MW akan ter-carry over ke tahun 2025,” terang
Rahmi

Direktur ATW Solar, Juan Davis, menekankan, pentingnya kolaborasi dari berbagai sektor untuk mendorong percepatan adopsi energi surya di Indonesia.

“Salah satu tema utama yang terus muncul sepanjang hari ini adalah kolaborasi. Transisi menuju energi terbarukan membutuhkan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan asosiasi. Forum seperti ini membuktikan bahwa kemitraan yang kuat dapat membantu kita mengatasi tantangan dan mendorong kemajuan nyata di sektor energi surya," paparnya.

Ia berharap, inisiasi forum seperti ini menjadi jembatan yang mempertemukan regulator, implementator, dan pelaku industri sehingga dapat mendorong kolaborasi antarsektor demi masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini