Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Pemerintah berencana untuk memanggil perwakilan ataupun petinggi Apple, untuk membicarakan kelangsungan bisnisnya di Indonesia.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemanggilan ini dilakukan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian.
Hal ini diungkapkan Agus Gumiwang saat konferensi pers di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (25/11/2024).
"Selesai dari ruangan ini, Pak Dirjen akan segera mengirim email ke Amerika untuk memanggil pihak Apple, ini segera. Datang ke Indonesia untuk bersama-sama kami melakukan pembahasan," ucap Menperin.
Baca juga: Apple Mau Investasi Rp1,5 Triliun di RI Demi Bisa Jualan, Pemerintah Ogah Restui: Nilainya Kecil
"Jadi keluar dari ruangan ini, nanti Pak Dirjen akan segera email ke Apple di Amerika, agar mereka segera mengirim tim negosistornya dia ke Indonesia untuk bertemu kita," sambungnya.
Diketahui, saat ini Pemerintah tengah menyoroti Apple terkait langkah bisnisnya di Indonesia.
Pemerintah melihat, Apple hanya memandang Indonesia sebagai pasar semata. Padahal, produk Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet PC (HKT) di Indonesia sangat laris manis.
Oleh karenanya, Pemerintah mendorong Apple untuk dapat memberikan nilai lebih untuk Indonesia. Mulai dari investasi pabrik, penyerapan tenaga kerja, hingga pengembangan Sumber Daya Manusia.
Menperin Agus mengungkapkan, sebenarnya Pemerintah Indonesia memperoleh proposal investasi dari Apple, senilai 100 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara Rp1,58 triliun (asumsi kurs Rp15.800 per dolar AS).
Namun Agus mengungkapkan, angka tersebut dinilai belum sesuai dengan apa yang diinginkan Pemerintah.
Hal ini disebut Menperin Agus kurang berkeadilan, mengingat pasar Apple di Indonesia cukup besar.
"Hitung-hitungannya sangat teknokratis, asesmen yang sangat teknokratis terhadap usulan Apple untuk atau yang akan mengusulkan investasi senilai 100 juta dolar AS," ungkap Agus di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (25/11/2024).
"Pertama berdasarkan asesmen teknokratis tadi angka tersebut belum meet, belum menuhi angka yang kita anggap berkeadilan," sambungnya.
Sebagai contoh, sejumlah perusahaan teknologi lainnya justru jor-joran menanamkan investasinya di Indonesia di atas angka Rp5 triliun.
Tak hanya itu, Apple juga berinvestasi di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand. Namun angkanya jauh lebih fantastis.
Dengan demikian, investasi yang ditawarkan Apple senilai 100 juta dolar AS disebut kurang berkeadilan.
Asesmen nilai investasi berkeadilan yang dimaksud Menperin yakni berlandaskan empat kriteria.
Pertama, perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia, salah satunya investasi pembangunan pabrik.
Kedua, penciptaan nilai tambah serta penerimaan negara. Ketiga, penciptaan lapangan kerja.
Keempat, perbandingan investasi merek-merek produk gadget ataupun laptop lain di Indonesia. Seperti yang disebutkan sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin Agus juga meminta agar Apple segera melunasi komitmen investasi yang telah disepakati di 2023.
Adapun, komitmen Apple pada tahun lalu masih kurang 10 juta dolar AS.
Apabila hal tersebut direalisasikan, maka Apple diperbolehkan untuk menjual produk-produk terbarunya, termasuk IPhone 16.
"Apple ada kewajiban pelunasan komitmen sampai tahun 2023 sebesar kira-kira plus minus 10 juta dolar. Kewajiban tahun 2023," papar Agus Gumiwang.
"Di sini karena kewajiban ini mereka belum penuhi, maka sertifikasi Apple 16 belum kita buka. Belum kita buka," pungkasnya.