News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Boikot terhadap Restoran McDonald's Berlanjut, Keuangan Sosro Ikut Terimbas

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konsumen memilih menu di layanan drive thru gerai McDonalds Salemba, Jakarta, Kamis (11/11/2021). Tribunnews/Jeprima

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Protes dan boikot terhadap jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald's masih terus berlanjut di berbagai negara.

Kondisi tersebut dan berimbas pada keuangan perusahaan yang menjadi mitra terwaralaba McDonld's di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Laporan sejumlah media internasional per akhir Oktober 2024 menyebutkan, penjualan McDonald’s terpangkas selama 2 kuartal berturut-turut.

Ini merupakan kinerja terparah sejak krisis Covid di 2020, karena meluasnya gerakan boikot dan protes di Eropa dan banyak negara Muslim. 

McDonald’s menjadi sasaran boikot warga dunia lantaran dianggap punya kaitan bisnis yang kuat dengan Israel dan turut aktif mendukung agresi Israel atas Gaza. 

Selain McD, begitu sebutan populer restauran tersebut, produk perusahaan multinasional asing yang ikut jadi target boikot adalah Starbuck, Coca Cola, Unilever, Danone dan KFC.

Menurut BDS Indonesia, perwakilan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi di Indonesia, McD jadi target utama boikot lantaran McDonald's tersebut memberikan layanan untuk militer Israel. 

"Hal itu berkontribusi langsung dalam mendukung genosida," kata organisasi dalam sebuah cuitan di media sosial X pada Juli, merujuk pada lebih dari 45.000 orang penduduk sipil yang tewas akibat agresi Israel sejak Oktober 2023. 

Alasan lainnya, kata BDS Indonesia, adalah McD diketahui menanam investasi besar-besaran dalam mendukung perekonomian Israel. 

Menurut koran Inggris, The Independent (29/10), McDonald’s punya 225 restoran di Israel dengan total pekerja 5.000 orang.

Baca juga: Baznas Tak Lagi Terima Bantuan Kemanusiaan Palestina dari McD, Ini Alasannya

Waralaba tersebut dulunya dikelola oleh sebuah kongsi bisnis Israel sebelum akhirnya dibeli kembali oleh McDonald’s dan masih beroperasi hingga kini.

Sosro Kena Imbas

Di Indonesia, Rekso Group, kelompok bisnis yang lebih dulu menjulang dengan produk ikonik Teh Botol Sosro, ikut terimbas oleh gerakan boikot Israel dan produk pro Israel yang marak sejak setahun lalu.

Beberapa gerai McD di Indonesia juga dikabarkan telah tutup.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini