Hal itu mengakibatkan tekanan depresiasi nilai tukar seluruh dunia termasuk rupiah. "Semoga dolar Amerika tidak menguat lagi," tutur Perry.
Kelima dan yang terakhir adalah invest in America.
Baca juga: Strategi Bank Indonesia Dukung Potensi Makanan Halal RI Jadi Pemain Kunci di Pasar Global
Menurut Perry, itulah preferensi yang berkembang di investor Global.
Akibatnya, terjadi pelarian modal dari emerging market ke Amerika karena tingginya suku bunga dan kuatnya dolar.
Kelima gejolak global tersebut dinilai akan berdampak negatif ke berbagai negara. Indonesia tidak terkecuali.
"Perlu kita antisipasi, kita waspadai, dengan respon kebijakan yang tepat untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional yang telah susah payah kita bangun," pungkas Perry.