Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku belum tahu soal pembentukan Satuan Tugas Impor Barang untuk mencegah hancurnya pasar produk lokal oleh serbuan produk impor.
Satgas yang baru dibentuk tersebut diinisiasi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ketika ditanya oleh awak media, Mendag mengaku belum tahu soal itu.
"Satgas impor yang mana ya? Saya belum tahu," ujar Budi di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).
Menurut Budi, Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal bentukan Kemendag baru berakhir pada Desember 2024 ini.
Baca juga: Atasi Banjir Barang Luar Negeri, Cak Imin Bentuk Satgas Impor
"Yang jelas kita Satgas Impor kan masih ada. Impor yang tidak sesuai dengan posisinya," terang Budi.
Budi mengaku belum tahu Satgas tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Karena melibatkan kementerian atau lembaga lainnya. Dia menambahkan, Satgas tersebut memang akan selesai pada akhir Desember 2024.
"Tapi kalau misalnya kita perlu memperpanjang, ya dirasa perlu, ya nanti kita memperpanjang," tuturnya.
Sebelumnya, selain Satgas Impor yang dibentuk oleh Kemendag, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat juga membentuk Satgas Impor.
Cak Imin mengungkapkan satgas ini akan mengusulkan regulasi yang melindungi produk dalam negeri.
"Kita membuat satuan tugas impor barang. Mengawasi, mengusulkan perubahan regulasi kepada Bapak Presiden agar banjirnya impor yang merusak produksi dalam negeri terutama UMKM ini bisa diatasi," ujar Cak Imin pada Selasa (3/12/2024).
Menurut Cak Imin, banjir produk impor dapat berdampak terpuruknya produk lokal. Dia mencontohkan barang impor ilegal yang memenuhi pasar lokal.
"Banjirnya impor ini mengerikan, sehingga barang-barang produk lokal ini terpuruk gara-gara ada yang impor tanpa beban pembiayaan pajak misalnya, atau ilegal impor yang membanjir," tuturnya.
Rapat rapat tingkat menteri, yang membahas pembentukan Satgas tersebut dihadiri oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri PPMI Abdul Kadir Karding, Wamen Koperasi Ferry Juliantono, dan Wamendes Riza Patria.