News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkuat Rantai Pasok Otomotif, Kemenperin Pertemukan IKM dengan Industri Besar

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Proses pembuatan mobil di Pabrik Daihatsu yang terletak di Karawang, Jawa Barat.

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperkuat daya saing industri, sekaligus rantai pasok manufaktur otomotif, Kementerian Perindustrian melakukan temu bisnis atau link and match Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan industri besar.

Dalam Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (10/12/2024), terlaksana penandatanganan 60 MoU antara 57 IKM komponen otomotif dan 28 industri besar.

Baca juga: Menuju Akhir Tahun, PMI Manufaktur Indonesia Masih Kontraksi, Dibutuhkan Kebijakan Pro Industri

"Harapan saya agar hasil dari MoU ini dapat terealisasi dengan baik dan terus dimonitor keberlanjutannya. Semoga ini menjadi sinyal baik atas kebangkitan industri otomotif nasional serta menghasilkan sinergi yang baik antar kedua belah pihak," tutur Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam acara, Selasa (10/12/2024).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, menyampaikan kegiatan temu bisnis atau link and match pertama kali dilaksanakan tahun 2017 dan merupakan agenda rutin tahunan Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin.

"Pada tanggal 19 November 2024 lalu, telah dilaksanakan penandatanganan 54 MoU antara YDBA, Tier 1 APM dan IKM, dilanjutkan pada hari ini pelaksanaan penandatanganan simbolis enam MoU dari total sebanyak 28 Tier-1 APM dan 57 IKM," ungkap Reni

Program link and match antara IKM komponen otomotif dengan industri besar merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU oleh Kemenperin dan Kadin Indonesia yang dilakukan pada tahun 2022 lalu dan telah rutin dilakukan penjalinan kerja sama sampai tahun 2024.

Tercatat, sepanjang tahun 2022-2024, telah terjaring sebanyak 122 IKM yang telah bermitra dengan 55 Tier-1 APM. 

Baca juga: Aturan Restriksi Impor Tak Sampai Hambat Kinerja Industri Manufaktur

Wamenperin menambahkan, tahun ini industri otomotif tengah menghadapi tantangan yang cukup berat dan perlu mendapat perhatian.

"Situasi ini perlu disikapi dengan serius oleh kita semua, karena biasanya di setiap tantangan itu ada kesempatan atau peluang," ungkapnya.

Wamenperin juga mengemukakan perlunya insentif bagi pelaku industri besar yang terlibat dalam program link and match dengan sektor IKM.

"Upaya ini penting, karena dari komitmen dan konsistensi ini semua lini bisnis bisa jadi satu atau terintegrasi dalam membangun rantai pasok industri di dalam negeri," kata Faisol.

Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Kemenperin berharap, program link and match serupa bisa dilaksanakan di berbagai sektor industri lainnya, untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi kemitraan dan rantai pasok, sekaligus mendukung pelaku IKM untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. 

Bukan hanya temu bisnis, diselenggarakan pula Pameran Komponen Otomotif yang terdiri dari 39 booth yang diisi oleh 28 Tier-1 dan 57 IKM komponen otomotif serta 3 booth lembaga pembiayaan dan perbankan, serta 2 booth start-up industri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini