Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mayoritas saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street dibuka naik, mencatatkan penguatan pada perdagangan pekan ini menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Mengutip APNews,tiga saham unggulan Wall Street melesat selama 24 jam terakhir, diantaranya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang mengalami kenaikan 66,69 poin atau 0,16 persen ke 42.906,95.
Sementara indeks S&P 500 (SPX) menguat 43,22 poin atau 0,73 persen ke 5.974,07. Sedangkan indeks Nasdaq Composite (IXIC) melonjak 192,29 poin atau 0,98 persen ke 19.764,88.
Baca juga: Catatkan Saham Perdana di BEI, Daya Intiguna Yasa Kantongi Dana Segar Rp 4,15 Triliun
Adapun keuntungan dalam saham teknologi dan komunikasi ini sebagian besar didorong oleh kenaikan valuasi raksasa semikonduktor Nvidia yang melesat naik 3,7 persen.
Menyusul kenaikan saham Wall Street, saham Asia juga ikut melesat ke level tertinggi di awal pekan ini. Seperti indeks Kospi Korea Selatan naik 0,31 persen sementara Kosdaq merangkak 0,72 persen.
Diikuti indeks Hang Seng Hong Kong yang melesat di level 19.924, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 19.883,13. Kemudian S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan sedikit di garis datar dalam hari perdagangan yang dipersingkat.
Kepala Analis Teknis Piper Sandler Craig Johnson mengatakan lonjakan saham terjadi efek fenomena Santa Claus rally yang memberikan optimisme baru meski adanya penurunan dalam indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board.
"Dengan tren utama pasar yang masih positif, kami belum menyerah pada potensi rally Santa Claus," jelas dia.
Komentar serupa juga dilontarkan Direktur Pelaksana R.J. O'Brien and Associates Tom Fitzpatrick, ia menilai kondisi pasar hari ini telah menenangkan banyak pihak. Selain itu, dengan Natal dan Tahun Baru yang semakin dekat, sepertinya tidak ada faktor yang dapat memicu penurunan lebih lanjut.
Terlebih baru-baru ini inflasi AS dikabarkan melambat, dimana tingkat inflasi berada di level 2,4 persen secara tahunan, lebih rendah dari estimasi 2,5 persen dari Dow Jones di bulan November. Alasan tersebut yang menjadi pendorong lonjakan saham Wall Street dan bursa Asia menjelang libur Nataru.